REPUBLIKA.CO.ID, PoJAKARTA -- Polisi menambah satu kompi personel Brimob Polres Buol dan satu peleton Brimob Polda Sulawesi Tengah untuk meredakan kerusuhan yang terjadi di Buol. Menurut Kepala Bidang Penerangan Umum Polri, Kombes Marwoto Soeto, penambahan pasukan tersebut untuk mengamankan daerah yang bergejolak itu.
Selain dari unsur polisi, Marwoto mengatakan Polri juga menggandeng Musyawarah Pimpinan Daerah dan TNI. "Semua kita libatkan,"ujarnya di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (1/9).
Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Pol Amin Saleh mengatakan kondisi terakhir di tempat kejadian perkara masih belum kondusif. Menurut Amin, masih ada sekitar 500-an orang warga yang melakukan pelemparan ke Kantor Polsek Buol. Ia pun mengaku telah melakukan upaya negosiasi kepada warga untuk menghentikan pelemparan itu. "Dari tadi malam kita lakukan negosiasi untuk menghentikan pelemparan itu," ujarnya. Selain itu, warga sendiri masih melakukan sweeping ke rumah kontrakan anggota polisi sejak pagi ini.
Kerusuhan sterjadi sejak Selasa (31/8) sekitar pukul 21.00 WITA. Selepas tarawih, sekitar 3.000 warga datang dari Kelurahan Biau, Leok, Kulango, dan Kali menyerbu kantor Polsek Biau. warga tidak terima atas tewasnya salah satu rekan mereka bernama Kasmir Timumun, seorang tukang ojek yang ditahan di Polsek Biau pada Senin (30/8).
Kasmir sendiri ditangkap karena menabrak anggota polisi lalu lintas bernama Ridho saat polisi menggelar operasi penertiban balapan liar di Kelurahan Komaligon pada Sabtu (28/8) malam.