Ahad 12 Sep 2010 08:23 WIB

Puluhan Warga Keracunan Bakso, Sebagian Masih Dirawat

Rep: lilis/ Red: irf
Bakso, ilustrasi
Foto: M Syakir/Republika
Bakso, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON--Puluhan warga Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon, harus menjalani perawatan akibat mengalami gejala keracunan. Diduga, keracunan itu disebabkan bakso yang mereka konsumsi sebelumnya.

Bakso yang mereka konsumsi itu diperoleh dari warung Bakso Doyok yang biasa mangkal di depan perumahan Puri Celancang, Kecamatan Celancang. Selama ini, warung bakso itu cukup dikenal dan menjadi langganan warga.

Hingga kini, sebanyak 14 korban masih menjalani perawatan di puskesmas setempat. Sementara satu korban dirawat di RS Sumber Waras, dan dua korban lagi harus menjalani rawat jalan. Selain itu, masih ada puluhan korban lainnya yang memilih menggunakan pengobatan secara tradisional di rumah masing-masing.

"Saya merasa pusing dan muntah-muntah," ujar salah seorang korban, Lisa (14), warga Perumahan Puri Celancang, Sabtu (11/9). Lisa mengatakan, sebelum mengalami kondisi tersebut, dia makan Bakso Doyok pada Jumat (10/9) sekitar pukul 20.00 WIB. Dia mengaku mengalami gejala keracunan saat bangun tidur, Sabtu (11/9) pagi.

Lisa mengaku, sudah lama berlangganan Bakso Doyok. Selama ini, dia tidak mengalami masalah apapun dengan bakso tersebut. "Tapi bakso yang saya makan kemarin lebih lembek dari biasanya," tutur Lisa. Dia menjelaskan, kondisi serupa dialami empat orang temannya yang juga makan bakso tersebut. Namun, empat orang temannya itu memilih pengobatan tradisional di rumahnya masing-masing.

Salah seorang warga Desa Kraton, Kecamatan Suranenggala, Marhaeni (35), menjelaskan, gejala keracunan juga dialami anak bungsunya, Azzahra (2). Hal itu terjadi setelah anaknya makan bakso Doyok. "Anak saya rewel terus dan muntah-muntah," kata Marhaeni.

Salah seorang dokter jaga Puskesmas Suranenggala, Dr Humiras, menjelaskan, sebanyak 14 warga yang mengalami gejala keracunan, saat ini masih dirawat secara intensif. Para korban yang mulai berdatangan sejak Jumat (11/9) pukul 13.00 WIB itu dirawat di empat ruangan di puskesmas tersebut. "Semua korban mengaku mengalami gejala itu setelah makan bakso," ujar Humiras. Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih menyelidiki kasus tersebut dengan meminta keterangan dari pemilik Bakso Doyok.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement