Kamis 16 Sep 2010 04:37 WIB

Lingkar Nagreg Jadi Objek Wisata Dadakan

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Lingkar Nagreg, Jawa Barat, tampak menjadi lokasi wisata baru yang memiliki pesona yang menarik perhatian masyarakat. Sebelumnya jalur itu dianggap mengerikan karena terdapat tanjakan terjal Citiis dan HP (Hendro Pandowo) dengan tingkat kemiringan 14 persen, sejauh 100 meter. Namun lokasi tersebut, kini mendadak jadi tempat favorit yang diminati masyarakat. "Disini kita bisa melepaskan rasa lelah sambil melihat pemandangan yang cukup indah," ucap seorang pengedara asal Ciamis, Kania Dewi (20), Rabu.

Menurut dia, meski melewati medan yang sangat terjal dan melelahkan, tetapi akhirnya bisa terobati dengan keindahan pemandangan di Lingkar Nagreg tersebut. "Jika kita mulai memasuk gerbang Cikaledong dari arah Limbangan, atau Ciherang dari Garut, di arah timur akan terlihat jalan pangkal Lingkar nagreg melingkar. Jika arus lalu lintas padat, maka akan terlihat untaian kendaraan yang mengesankan," katanya.

Meski untuk sesaat, pengendara melewati kiri -kanan jalan yang hanya berupa tebing dan jurang, namun kemudian akan disuguhi pemandangan yang indah. Dari jauh, terlihat jembatan kereta api Citis yang membentang dari satu bukit ke bukit lainnya, membelah jalan Lingkar Nagreg. Masih di lokasi itu, bila menengok ke belakang, jalan yang melingkar dan pernah dilewati makin mengesankan untuk dipandang. Hanya saja melewati lokasi tersebut memang agak melelahkan, karena kondisi jalannya mulai menanjak. Lokasi Itulah yang disebut 'tanjakan Citis'.

Di sana sebuah Pos Pengamanan Operasi Ketupat didirikan, dan fungsinya kini selain sebagai "base camp" para polisi dalam melaksanakan tugasnya, masyarakat pun memanfaatkannya sebagai area istirahat.

Melanjuti perjalanan dari tanjakan Citiis sampai tanjakan Hendo Pandowo, meskipun medan makin menantang, tetapi pemandangan tidak kalah menarik.  Tanjakan HP diambil dari nama Kapoles Bandung, AKBP. Hendro Pandowo. Konon karena saat mulai dioperasikannya jalur Lintas Nagreg, Hendro yang pernah menjabat Kapoles Purwakarta itu yang paling "getol" memperhatikan medan tanjakan tersebut.

Bahkan, dia sanggup berjam-jam berdiri mengatur kendaraan yang melewati agar tidak mogok. Hendro juga yang kerap kali memeriksa anggotanya yang bertugas di Pos Pam tanjakan tersebut. Setelah melewati tanjakan HP yang namanya mulai terkenal di musim Lebaran tahun ini, pengendara kembali akan disuguhi ponorama keindahan alam yang lebih memukau.

Kondisi jalan mulai datar, namun berkelok-kelok. Dari arah Selatan akan melihat hamparan sawah, perkampungan dan hijaunya gunung Kareumbi. Sekitar lima puluh meter, pagar besi dipasang melingkar di sebelah kiri jalan.  Di lokasi ini ternyata sangat memikat masyarakat, khususnya pengendara sepeda motor. Mereka rela berlama-lama untuk menikmati dan mengabadikan perjalanan wisata dadakan itu.

sumber : ant
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement