Selasa 21 Sep 2010 02:03 WIB

Wuih, Berkarung-karung Tanah Mengandung Emas Siap Dilelang

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR--Jajaran Kepolisian Resor Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, akan melelang sejumlah karung berisi bongkahan tanah mengandung emas yang disita di Pelabuhan Khayangan. Hasil lelang ini akan diserahkan kepada Kejaksaan untuk dijadikan barang bukti dalam persidangan, kata Kapolres Lombok Timur AKBP Erwin Zadma, S.ik di ruang kerjanya, Senin.

Sementara total truk yang ditangkap karena mengangkut tanah tersebut dari wilayah Pulau Sumbawa berjumlah 15 unit. Pembawa bongkahan tanah itu melanggar UU Minerba sehingga pihaknya akan mengambil tindakan tegas. "Kami akan melelang bongkahan tanah yang memiliki kandungan emas tersebut dan siapapun bisa mengikuti lelang itu yang penting memiliki izin usaha pertambangan," katanya.

Ia menegaskan penanganan kasus penyeludupan bongkahan tanah tersebut dilakukan secara profesional dengan menggunakan penanganan kasus illegal logging mulai hulu ke hilir. "Tidak ada kompromi dalam kasus penyelundupan bongkahan tanah mengandung emas dari Pulau Sumbawa ke Pulau Lombok melalui Pelabuhan Khayangan tersebut," tanda Erwin zadma.

Ia menambahkan tidak akan mungkin pemilik karung berisi bongkahan tanah tersebut berani menyewa truk untuk mengangkut bongkaran tanah tersebut dari Pulau Sumbawa ke Pulau Lombok kalau tidak ada untung yang dihasilkan.

Apalagi di dalam karung tersebut ditemukan banyak butiran batu yang mengandung emas.

Dengan demikian, jika pemilik barang itu mengatakan tidak ada kandungan emasnya, melainkan hanya berisi limbah dari hasil pengolahan emas di Pulau Sumbawa , jelas tidak benar. "Dalam satu karung saja beberapa gram emas dapat diperoleh pemiliknya, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan ahli," ujar Erwin Zadma.

sumber : Ant
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement