REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON-–Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah (APBD) Kabupaten Cirebon, Jabar pada 2010 mengalami defisit sekitar Rp 94 miliar. Namun, hal itu bisa ditutupi dengan adanya silpa (sisa lebih penggunaan anggaran) 2009.
Wakil Ketua Panggar DPRD Kabupaten Cirebon, Junaedi, menyebutkan besaran belanja dalam APBD 2010 kurang-lebih Rp 1,5 triliun. Sedangkan besaran pendapatan hanya sekitar Rp 1,4 triliun. Namun dengan adanya silpa 2009, kekurangan tersebut bisa tertutup.
"Jadi saat ini sudah imbang,’’ ujar Junaedi, Selasa (2/11). Junaedi menyebutkan, fokus utama dalam belanja APBD terletak pada upaya peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM). Dengan demikian, bidang yang mendapat porsi paling besar adalah kesehatan, pendidikan, dan peningkatan daya beli masyarakat.
Untuk bidang pendidikan, dana yang dianggarkan mencapai kurang lebih 49,5 persen dari total nilai APBD 2010. Hal itu dimaksudkan agar kualitas pendidikan di Kabupaten Cirebon dapat meningkat secara signifikan.
Selain pendidikan, anggaran yang diutamakan adalah bidang kesehatan. Dalam APBD Perubahan 2010, anggaran bidang kesehatan ditambah sekitar Rp 1 miliar. Penambahan itu ditujukan untuk penyelenggaraan dana jamkesda bagi warga miskin.
‘’Dana jamkesda yang dianggarkan pada awal tahun telah habis pada Oktober lalu,’’ kata Junaedi. Tak hanya itu, penambahan anggaran juga dilakukan pada bidang pertanian senilai Rp 2 miliar. Hal itu salah satunya dimaksudkan sebagai upaya peningkatan penggunaan pupuk organi di kalangan petani.