Jumat 05 Nov 2010 02:18 WIB

Sungai Berhulu Merapi Alami Banjir Lahar Dingin

Banjir lahar dingin Merapi di Sungai Gendol
Banjir lahar dingin Merapi di Sungai Gendol

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN--Empat sungai yang berhulu di Gunung Merapi Kabupaten Sleman yakni sungai Gendol, Opak, Kuning dan Boyong, Kamis siang kembali dilanda banjir lahar dingin setelah terjadi hujan deras di puncak Merapi. Banjir lahar dingin Gunung Merapi di empat sungai tersebut mencapai jarak cukup jauh sekitar 20 kilometer dari puncak Merapi, bahkan di Sungai Kuning aliran banjir lahar dingin sampai masuk ke lahan pertanian dan rumah warga di Dusun Grogolan, Desa Umbulmartani, Kecamatan Ngemplak.

"Air bercampur lumpur dan pasir mulai meluap lagi setelah tadi malam juga meluap dan menggenangi satu rumah dan lahan pertanian," kata Jimin (50) warga Dusun Grogolan, Umbulmartani. Ia mengatakan, warga saat ini sangat khawatir karena luapan air sudah masuk ke jalan dan mendekati permukiman.

"Warga cuma bisa melakukan antisipasi dengan membuat tanggul seadanya dan mengarahkan air agar kembali ke aliran sungai. Namun kami juga tidak yakin dengan tanggul darurat tersebut karena aliran banjir sangat deras dan menghanyutkan material dan pepohonan," katanya.

Sedangkan salah satu saksi mata Wicaksono mengatakan aliran banjir lahar dingin terjadi di Sungai Boyong, Desa Candibinangun, Pakem, Sleman. "Banjir lahar terlihat mengalir cukup deras dengan membawa material yang berwarna pekat dan tercium bau belerang serta batang-batang pohon yang hanyut, bahkan karena derasnya aliran air tersebut jembatan di atas sungai Boyong ini sampai bergetar," katanya.

Sementara itu petugas dari TNI dan Polri melakukan penutupan sejumlah jalan di lereng Gunung Merapi khususnya yang berdekatan dan menyeberangi sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

Namun masih banyak warga yang justru menonton banjir lahar dingin ini dan tidak mengindahkan peringatan dari petugas yang mengingatkan warga agar segera meninggalkan daerah aliran sungai.

sumber : Ant
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement