REPUBLIKA.CO.ID,SIKAKAP--Puluhan korban tsunami di Mentawai, tidak tahu harus pulang kemana, karena sudah tidak punya rumah dan saudara atau orang tua lagi. Untuk sementara puluhan korban itu, kini ditampung di pengungsian SDN 1 Sikakap, hingga ada keputusan dari pemerintah daerah, kata Koordinator Logistik Perawatan Korban Tsunami di Rumah Sakit Darurat GKPM Sikakap, Fania Napitupulu kepada ANTARA di Sikakap, Sabtu.
Sebelumnya, korban-korban itu dirawat di RS darurat untuk menyembuhkan luka-luka dan trauma pascatsunami dan setelah kondisinya membaik selanjutnya diungsikan ke pos SDN 1 Sikakap. Sudah 40 orang korban seperti itu yang diungsikan ke SDN 1 Sikakap, tambahnya.
Mereka ditempatkan dipengungsian karena mereka tidak punya rumah dan keluarga lain. Mereka hanya menunggu keputusan pemerintah. Korban itu umunya anak-anak yang kehilangan orang tua dan saudara serta famili lainnya. Ada juga orang tua dan orang dewasa yang diungsikan itu karena tidak punya saudara lagi.
Selain karena itu punya keluarga, mereka diungsikan juga untuk menghindari terkena virus baru dan infeksi.
Jika tidak diungsikan tentu korban yang mulai baik kondisinya itu bisa terkena virus dari pasien-pasien baru yang terus masuk ke RS darurat. Menurut dia, jika pasien yang mulai membaik masih ditempatkan satu ruangan dengan pasien baru maka dikhawatirkan mereka bisa terserang virus sehingga kondisi mereka bisa memburuk lagi.
Pasien di RS Darurat sebagian besar mengalami luka robek di tubuh, seperti tangan, kaki, kepala dan badan karena terseret arus tsunami dan terbentur benda keras.