Selasa 09 Nov 2010 00:04 WIB

Pemerintah Pastikan Penggantian Hewan Ternak

Rep: Agung Budiono/ Red: Djibril Muhammad
Menteri Pertanian Suswono
Menteri Pertanian Suswono

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Menteri Pertanian Suswono memastikan, adanya penggantian hewan ternak yang menjadi korban amukan Gunung Merapi. Sejauh ini, pihaknya telah membentuk tim indentifikasi untuk menggetahui berapa jumlah hewan ternak yang menjadi korban dan siapa pemiliknya.

"Kami telah membuat tim indentifikasi yang bertugas memastikan kepemilikan hewan ternak yang menjadi korban dari Merapi, Sejauh ini dari data yang saya terima, Sapi yang tewas paling banyak di Sleman sebanyak 296 itu sudah ada ketahuan pemiliknya siapa dan alamatnya di mana beserta fotonya," papar Menteri Pertanian, Suswono di Gedung Pusat Informasi Pengembangan Permukiman dan Bangunan (PIP2B) yang dijadikan posko Badan Penanggulangan Bencana Nasional di Yogyakarta, Senin (8/11).

Diungkapkan dia, sedikitnya ada sekitar 61 ribu populasi di seluruh kabupaten yang dekat dengan Gunung Merapi. Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga menerima jika ada peternak yang ingin menjual sapinya. "Kami telah membuat kriteria penggantian bagi petani yang ingin menjual sapinya," papar Suswono.

Dia merinci, diantara kriteria penggantian sapi ternak yang menjadi korban dan yang akan dijual itu diantaranya, jenis Pedet, akan diganti Rp 5 juta. Sapi jantan yang potong, berdasarkan berat badan, akan diganti Rp 22 ribu/ kg. Sapi betina yang tidak laktasi (tidak menghasilkan susu), itu diganti Rp 20 ribu/kg. Sapi yang sedang produksi susu (laktasi), akan diganti Rp 10 juta. Sapi Dara yang bunting Rp 9 juta. Sapi dara yang tidak bunting Rp 7 juta. "Dana penggantian yang disiapkan sesuai instruksi Presiden, sebesar Rp 100 miliar," tegas Suswono.

Meski demikian, ungkap dia, jika semua peternak ingin minta diganti, tentunya uang tersebut tidak mecukupi. "Uang Rp 100 miliar itu, paling untuk mencover 10 – 15 ribu sapi. Ya keliatannya hanya 20 persen yang mau dijual. Ya kita harapkan 20 persen itu bisa kita cover," kata Suswono.

Diungkapkannya, dari hasil pengamatan di lapangan oleh pihaknya selama ini, ternyata banyak peternak yang sebenarnya hanya menginginkan adanya kepastian pakan ternak. "Mengapa para penduduk banyak yang suka kembali ke atas, karena mereka ingin memastikan memberi makan ternak untuk memastikan ternaknya sehat," tutur Mentan.

Makanya, lanjut dia, nantinya menjadi tanggung jawab pemerintah untuk memberikan dukungan suplai pangan. "Nanti kita akan bantu mencarikan pangan," paparnya. Namun, bagi mereka yang tetap ingin diganti, nanti ada tim ekskeusi dan distribusi yang menangani hal itu.

Mentan menjabarkan, nanti sapi-sapi yang dibeli pemerintah itu akan diperuntukan untuk bantuan sosial, yang akan disalurkan untuk peternak-peternak di luar daerah berbahaya. "Nanti dinas pemprov yang akan mengatur, bansosnya mau dikemanakan. itu adalah kewenangan pemerintah provinsi baik DIY dan Jateng," tandas Suswono.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement