REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Pemerintah akan mengevakuasi hewan ternak yang masih tertinggal di rumah warga untuk menjamin ketenangan para pengungsi. dengan evakuasi ternak diharapkan mereka tidak perlu lagi kembali ke rumah dengan alasan untuk memberi makan ternak.
Hal itu dikemukakan Menteri Pertanian Suswono pada wartawan di Kepatihan Yogyakarta usai bertemu dengan Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X, Senin (8/11). ''Kalau kondisi memungkinkan kami akan segera mengevakuasi untuk menyelamatkan jiwa peternak. Karena kondisi di lokasi peternak masih rawan. Jangan coba-coba peternak memberi pakan ternaknya. Hewan peternak yang dievakuasi akan ditempatkan di satu tempat dan pemerintah akan membantu menyediakan pakan ternak,''tegas dia.
Di samping itu pemerintah juga sudah menentukan harga bagi pengungsi yang akan menjual ternaknya. Untuk sapi yang laktasi (masih memproduksi susu) akan diganti sebesar Rp 10 juta per ekor, sapi hamil Rp 9 juta per ekor, sapi muda (dara) Rp 7 juta per ekor, sedangkan pedhet atau anak sapi Rp 5 juta per ekor. Sementara itu untuk sapi potong akan dihitung berdasarkan bobot yakni sebesar Rp 22 ribu per kilogram bobot hidup, sedangkan sapi betina dalam kondisi tidak bunting dan tidak laktasi dihargai Rp 20 ribu per kilogram.
Selanjurnya untuk ganti rugi ternak yang mati pemerintah akan melakukan identifikasi secara akurat. ''Kami akan verifikasi dulu siapa saja yang punya ternak dan betul-betul menjadi korban letusan Merapi,'' tutur dia.
Menurut Kepala Dinas Pertanian DIY Nanang Suwandi, saat ini pendataan ternak yang menjadi korban Merapi masih terus dilakukan. Data sementara jumlah ternak mati mencapai 421 ekor, terbanyak sapi perah dan sapi potong. Sedang sapi yang masih memungkinkan untuk diselamatkan 3.125 ekor.
Lebih lanjut Suswono mengatakan, untuk menyelamatkan sapi-sapi korban Merapi ini telah dianggarkan dana Rp 100 miliar. ''Saat ini pemerintah Pusat baru memberikan bantuan untuk ternak besar (sapi dan kerbau). Sedang ternak lain seperti kambing dan ayam akan dibahas kemudian dan program bantuan sosial yang diprioritaskan untuk korban Merapi.