REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Banyak wisatawan asing maupun domestik yang menunda kedatangannya ke Yogyakarta sejak dua pekan terakhir ini hingga akhir November.
Hal ini karena adanya letusan Gunung Merapi yang sampai sekarang belum ada kepastian kapan akan selesai. ''Namun wisatawan maupun kami optimistis pada bulan Desember erupsi Merapi sudah selesai sehingga Yogyakarta akan dikunjungi wisatawan lagi,'' kata Ketua Association of The Indonesia Tours and Travel (ASITA) Edwin Ismedi saat dihubungi Republika, Kamis (11/11).
Walaupun demikian, EDwin menambahkan, sampai sekarang belum ada yang membatalkan kunjungannya ke Yogyakarta. ''Mereka hanya menunda keberangkatan dan tidak membatalkan'. Para wisatawan yang mau ke Yogyakarta sampai sekarang masih confirm, masih menunggu kondisi yang kondusif dan memungkinkan,''tutur dia.
Saat ditanya berapa jumlah wisatawan yang menunda wisatanya ke Yogyakarta, Edwin mengaku tidak ada data secara pasti. Kebanyakan wisatawan asing berasal dari negara-negara ASEAN.
Menurut Edwin, saat ini anggota ASITA di DIY ada sekitar 150 buah. Meskipun Bandara Udara Sutjipto tertutup bagi penerbangan, tetapi wisatawan mengalihkan perjalanannya dengan menggunakan transportasi melalui jalan darat.
Memang, kata Edwin, dengan adanya letusan Merapi operasional anggota ASITA terganggu, tetapi tidak sampai lumpuh. ''Harapan kami dan wisatawan pada pekan pertama dan kedua Desember kondisi Yogyakarta sudah berjalan normal,'' jelasnya.