REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Bantuan bagi korban letusan Gunung Merapi, sebagian besar berupa pakaian bekas menumpuk di Stasiun Tugu Yogyakarta. "Sebenarnya PT Kereta Api Daop VI sudah menyediakan truk untuk mengangkut bantuan yang sebagian besar datang dari Jakarta, Surabaya, dan Bandung ke pos-pos pengungsian yang tersebar di dalam maupun luar Yogyakarta," kata Humas PT Kereta Api Daop VI Eko Budiyanto di Yogyakarta, Kamis.
Ia mengatakan sumbangan tersebut menumpuk dan sebagian sudah rusak kemasannya lantaran belum diambil oleh pemiliknya meskipun sudah ditujukan ke alamat tertentu. "Padahal kami sudah menghubungi alamat yang dituju melalui layanan pesan singkat. Kami tidak berani langsung menditribusikan paket-paket yang disertai alamat," katanya.
Mengantisipasi penumpukan ini, kata Eko, pihaknya menyalurkan barang yang sudah tiga hari tidak diambil ke posko-posko pengungsian dan Dinas Sosial. "Sedangkan barang kiriman yang tidak disertai alamat tujuan, relawan boleh mengambilnya untuk dibagikan kepada pengungsi," katanya.
Jumlah bantuan yang masuk melalui Stasiun Tugu kata Eko mencapai 800 ton, meskipun menumpuk, kami tetap akan menerima bantuan yang datang. "PT Kereta Api memperpanjang paket pengiriman gratis bagi para pengungsi hingga 30 November, sebelumnya layanan tersebut hanya sampai 18 November," katanya.
Perpanjangan pengiriman ini lantaran animo masyarakat menyumbangkan sumbangan begitu besar, terlebih lagi sumbangan akan lebih efektif jika dikirim dengan kereta api yang dapat memuat banyak barang.