REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--PT Perusahaan Listrik Negara Distribusi Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami kerugian sekitar Rp55,8 miliar akibat jaringan listrik rusak menyusul terjadinya erupsi Gunung Merapi akhir-akhir ini.
General Manager PT PLN (Persero) Distribusi Jateng & DIY, Ferry Khrisna di Magelang, Jumat, mengatakan kerusakan dan gangguan jaringan listrik akibat erupsi Merapi terjadi pada zona larangan bencana Merapi pada radius 20 kilometer.
Kerusakan berupa jaringan tegangan menengah 73,05 kms, jaringan tegangan rendah 163 kms dan kerusakan gardu sebanyak 216 unit serta putusnya saluran rumah pelanggan sebanyak 14.688 pelanggan.
Ia mengatakan, kerusakan pada radius lebih dari 20 kilometer, yakni berupa jaringan tegangan menengah 477,5 kms, jaringan tegangan rendah 521,75 kms, dan sambungan rumah pelanggan putus sebanyak 71.725 pelanggan.
Selain kerusakan jaringan listrik di dalam dan luar zona radius 20 kilometer, katanya, juga mengalami kerugian akibat 15 travo sambungan listrik meledak dan belasan tiang listrik roboh dan onderdil listrik di masing-masing jaringan rumah pelanggan juga rusak.
Ia mengatakan PLN mengerahkan sebanyak 800 relawan berpengalaman ke semua wilayah yang terkena dampak bencana erupsi tersebut untuk memperbaiki kerusakan, antara lain di Kabupaten Magelang, Boyolali, Klaten, dan Kabupaten Sleman. "Relawan ini hanya memperbaiki kerusakan pada jaringan listrik di daerah yang telah dinyatakan aman oleh BPPTK demi keselamatan para relawan," katanya.
Selain untuk keselamatan relawan, katanya, perbaikan jaringan di zona aman itu juga untuk persiapan warga pengungsi kembali ke rumahnya. "Kami melarang pengungsi yang rumahnya berada di zona berbahaya memperbaiki sendiri jaringan listrik di rumahnya, karena sangat berbahaya dan PLN tidak akan bertanggung jawab," katanya.
Manager PLN Area Pelayanan Jaringan (APJ) Magelang, Purwadi mengatakan, keberadaan ratusan relawan diharapkan akan mempercepat pemulihan kondisi kelistrikan di Magelang dan sekitarnya.
Perbaikan jaringan listrik di wilayahnya terganggu cuaca hujan dan abu vulkanik yang masih terjadi dari letusan Merapi.
Menurut dia, masalah yang dihadapi dalam perbaikan jaringan listrik adalah abu vulkanik yang mengandung silica dan pasir kwarsa sehingga abu memiliki daya lekat yang kuat. Kabel atau isolator serta travo menjadi sulit dibersihkan