REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Sikap adem ayem warga di tengah status Awas (Level IV) Gunung Bromo, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, cukup beralasan.
Syafii, petugas Pos Pantau Sawur, Bromo, menyatakan bahwa status Awas itu lebih ditujukan pada pengunjung kawasan wisata Gunung Bromo, khususnya di Pasir Laut yang berada dalam radius bahaya 2,5-3 kilometer dari kaldera.
Hal itu dikatakan Syafii ketika ditanya, kenapa status Awas Bromo tidak segawat Gunung Merapi yang disusul perintah mengungsi kepada penduduk dan letusan yang menimbulkan luncuran awan panas cukup hebat. ''Jadi status Awas Bromo lebih untuk mensterilkan radius 2,5-3 kilometer. Tapi sejauh ini masih aman bagi kawasan permukiman di kawasan Bromo,'' katanya, kepada Republika, Rabu (24/11).
Permukiman penduduk terdekat adalah Dusun Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, dalam radius sekitar 6 kilometer dari kaldera. Jumlah warganya sekitar 175 kepala keluarga (KK). Sejauh ini situasi di dusun tersebut masih berjalan normal, tidak ada upaya mengungsi atau langkah evakuasi terhadap mereka.