Jumat 26 Nov 2010 09:33 WIB

Gempa Guguran Merapi Masih Tinggi

Rep: wul/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melaporkan aktivitas Gunung Merapi masih memperlihatkan gempa guguran cukup tinggi, yakni 21 kali. Sedangkan sehari sebelumnya hanya 18 kali.

Sementara itu, gempa vulkanik terjadi 11 kali sejak pukul 00:00 hingga 18:00 WIB, Kamis (25/11). Sedangkan gempa tremor masih terus beruntun selama tiga hari terakhir. Hasil pemantauan visual dari seluruh pos pengamatan melaporkan Gunung Merapi tertutup kabut dan mendung sejak dini hari hingga sore hari. Terjadi hujan dengan intensitas rendah hingga tinggi di Ketep pada pukul 11:36 WIB dan 15:15 WIB, 13:37 di Kaliurang.

Saat cuaca cerah, teramati asap putih tebal hingga putih kecoklatan dengan tinggi 100 m bertekanan lemah hingga sedang condong ke Barat Daya. CCTV Deles dan Museum merekam kabut sejak dini hari hingga siang hari. Hujan dengan intensitas rendah terekam pukul 11:30 dan 16:45 WIB dari CCTV Museum.

Secara umum, endapan lahar telah teramati di semua sungai yang berhulu di puncak Gunung Merapi dari arah Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat, hingga Barat Laut, meliputi Kali Woro, Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Sat, Lamat, Senowo, Tringsing dan Apu.

Sehubungan masih ditetapkannya Status Awas, penduduk tidak diperkenankan beraktivitas di sekitar alur sungai guna menghindari ancaman bahaya awan panas dan lahar. Ancaman bahaya lahar ada di wilayah yang berada pada jarak 300 meter dari bibir semua sungai.

Masyarakat diminta tidak panik dan terpengaruh oleh isu yang beredar mengatasnamakan instansi tertentu mengenai aktivitas Gunung Merapi. Masyarakat di sekitar Gunung Merapi diminta agar senantiasa mengikuti arahan dari Pemerintah Kabupaten setempat dalam upaya penyelamatan diri dari ancaman bahaya erupsi Merapi. Untuk mengantisipasi kemungkinan meluasnya kawasan landaan awanpanas, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi senantiasa berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement