REPUBLIKA.CO.ID,KLATEN--Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) meminta Pemerintah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah untuk memberlakukan pengunduran jadwal ujian akhir semester bagi siswa pengungsi korban erupsi Gunung Merapi dengan pertimbangan kondisi psikologis para siswa tersebut.
"Pengunduran jadwal harus diupayakan karena kegiatan belajar mengajar (KBM) para siswa berjalan kurang maksimal," kata Staf Bidang Penyelidikan Komnas HAM, Budhy Latif, dalam rapat koordinasi bersama Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana di Klaten, Jumat.
Para siswa, lanjut dia, kurang lebih selama satu bulan menjalani KBM di posko-posko pengungsian yang dipusatkan di Depo Pendidikan Latihan Tempur Rindam IV/Diponegoro. Ujian semester akhir bagi siswa sekolah dasar dan menengah di Kabupaten Klaten dijadwalkan akan dimulai pada 6 Desember 2010. "Paling tidak, ujian dapat dimundurkan sepekan untuk mematangkan kesiapan belajar para siswa," kata Budhy.
Lanjut Budhy, pihaknya meminta dispensasi tersebut bagi para siswa korban erupsi Merapi saja dan tidak menyinggung pelaksanaan ujian secara massal siswa sekolah di Kabupaten Klaten.
"Ujiannya nanti dapat berupa ujian mandiri. Kami hanya meminta pertimbangan waktu pelaksanaan ujian saja," katanya.
Sementara itu, perwakilan dari Dinas Pendidikan Klaten, Winarni, mengatakan pelaksanaan ujian semester bagi siswa-siswi di posko pengungsian direncanakan tetap dilaksanakan pada sepekan sejak 6 Desember mendatang. "Bagi siswa SMP dan SMA, pelaksanaan ujian akan digabungkan dengan sekolah terdekat dari posko Dodiklatpur. Sedangkan para siswa SD akan mengikuti ujian mandiri di posko tersebut," jelasnya.
Menurut Winarni, pihak Disdik Klaten harus mempertimbangkan beberapa aspek sebelum memundurkan jadwal ujian akhir bagi para siswa pengungsi erupsi Gunung Merapi tersebut. Hingga Jumat siang, ribuan pengungsi yang bertempat tinggal dari desa-desa di kawasan rawan bencana III Merapi masih menempati titik-titik pengungsian di Klaten.