REPUBLIKA.CO.ID,AMBON--Gempa tektonik berkekuatan 5,2 skala Richter mengguncang Maluku, Sabtu (27/11) pukul 05.12 WIB. Berdasarkan data yang diterima dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ambon menyebutkan, pusat gempa berada pada 167 km Timur Laut Ambon, 284 km Tenggara Labuha-Maluku Utara, serta 298 km Barat Daya dari kota Sorong atau 349 km Barat Laut Fakfak Provinsi Papua Barat.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Ambon, Irwan Slamet, mengatakan gempa yang terjadi pada posisi 2.53 LS - 129.19 BT di kedalaman 10 kilometer itu tidak berpotensi Tsunami."Secara intensif kami melakukan pemantauan kemungkinan masih ada gempa susulan, kendati demikian kami berharap warga tetap waspada," kata Irwan Slamet, di Ambon, Sabtu.
Menurut dia empat jam sebelumnya gempa berkekuatan 5,5 SR juga terjadi wilayah Fakfak, Papua Barat, tepatnya pada posisi 3.38 LS ? 131.06 BT dikedalaman 25 km, dengan pusat gempa berada pada 144 km Barat Daya Fakfak.
Irwan mengakui wilayah Maluku terutama wilayah bagian tenggara merupakan salah satu daerah rawan gempa sehingga BMKG Ambon senantiasa memantau perkembangannya."Kawasan Maluku Tengara Barat seperti Saumlaki ibu kota Kabupaten Maluku Tengara Barat (MTB) setiap hari terjadi gempa namun skala sangat kecil sehingga kurang terasa oleh manusia," katanya
Wilayah Maluku merupakan tempat pertemuan empat lempengan bumi yakni lempeng Hindia atau Indo Australia dengan lempengan Euroasia atau lempeng Pasifik.
Lempeng Pasifik bergerak ke arah barat, lempeng Hindia bergerak ke arah utara, kemudian lempeng Asia ke arah selatan, terjadi pertemuan di kawasan laut Banda sampai ke perairan Maluku Tenggara.
Selain Maluku Tenggara, daerah lain yang masuk rawan gempa di Maluku yakni Pulau Seram serta perairan laut Banda karena merupakan tempat pertemuan lempengan bumi yang saling menekan sehingga lokasi ini menjadi tempat paling sering dilanda gempa tektonik.