Sabtu 04 Dec 2010 01:52 WIB

Pemda Diminta Kaji Ulang Tata Ruang Wilayah Rawan Bencana Merapi

Rep: Rosyid Nurul Hakim/ Red: Budi Raharjo
Kerusakan akibat letusan Merapi, ilustrasi
Foto: Antara
Kerusakan akibat letusan Merapi, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Surono, merekomendasikan pemda untuk penataan ruang ulang. Penataan baru itu harus mengacu pada Peta Kawasan Bencana Gunung Merapi.

"Kami merekomendasikan untuk menata ruang kembali," ujar Surono di Media Center Tanggap Darurat Bencana Merapi, Yogyakarta, Jumat (03/12).

Pemda harus melakukan analisa risiko sebelum menata ulang daerah-daerah yang rawan bencana letusan Gunung Merapi. Jika risikonya terlalu besar, maka bisa dimungkinkan dilakukan relokasi.

Perlunya perubahan tata ruang ini, kata Surono, karena mengacu pada karakteristik letusan Gunung Merapi kali ini yang berbeda dari sebelumnya. Perubahan puncak Gunung Merapi yang menunjukan bukaan melebar ke arah selatan, membuat sektor selatan lebih terancam dari sektor yang lainnya. Apalagi bukaan ini lebih lebar dari sebelumnya karena letusan yang kuat.

Kawasan Rawan Bencana menjadi bertambah panjang, khususnya ke arah selatan. Terutama di wilayah Kecamatan Cangkringan, Kecamatan Ngemplak, dan Kecamatan Pakem. Tiga daerah itu masuk di wilayah Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement