REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi), meminta tarif tiket Kereta Api (KA) Wisata Jaladara bisa diturunkan hingga 50 persen dari tarif yang diberlakukan sebelumnya. Hal ini agar KA yang biasa disebut 'Sepur Kluthuk' tersebut bisa dijangkau semua lapisan masyarakat.
“Saya harap tarif 'Sepur Kluthuk' bisa ditekan. Biar bisa dinikmati masyarakat secara luas, “ ujar Jokowi ditemui di Balaikota Solo, Jumat (3/12).
Tarif sekali naik KA Jaladara saat ini memang relatif tinggi yakni sekitar Rp 7 juta hingga Rp 8 juta per paket. Dengan tarif tersebut, satu penumpang biasanya dipungut Rp 100-150 ribu. “Dengan tarif yang tinggi sekarang ini, KA Jaladara hanya bisa dijangkau masyarakat kalangan tertentu. Karena itu, supaya bisa ditekan jadi Rp 25-50 ribu per orang, “ ungkapnya.
Jokowi menambahkan, pengelolaan KA Wisata Jaladara juga akan dialihkan dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat. Rencana tersebut, diharapkannya sudah dapat terealisasi pada awal 2011 mendatang. “Pengelola yang baru itu nanti saya minta dapat mengestimasi harga tiket untuk naik KA Jaladara,“ ujarnya
Selain itu, Jokowi mengusulkan agar pengelola mempromosikan wisata dengan kereta tersebut. Salah satu caranya dengan menggratiskan penumpang kereta sebagai program pariwisata. “Misalnya dalam satu bulan sekali ada promosi tiket gratis menumpang Jaladara. Dan itu bisa dilakukan secara bergiliran,“ terangnya.
Meski saat ini bertarif tinggi, Jokowi mengungkapkan KA Jaladara masih memiliki banyak peminat. Sayangnya, lanjut dia, tarif tersebut hanya bisa dinikmati masyarakat kalangan menengah atas.
“Nanti setelah pengelolaannya dialihkan ke Disbudpar, saya minta dinas tersebut melakukan upaya yang seoptimal mungkin agar kereta ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dengan harga yang terjangkau,'' jelas Jokowi. ''Dinas itu juga harus memikirkan bagaimana pengelolaannya, apakah akan dilakukan Disbudpar sendiri atau menggandeng pihak ketiga untuk pengelolaan tiket."
KA Jaladara pertama kali diluncurkan pada September 2009. Kereta uap buatan 'Nederlandsch Indie Spoor Maatschappig' (NIS) tahun 1920 tersebut dijadikan KA wisata yang beroperasi pada Sabtu dan Ahad atau hari-hari tertentu. Lintasan yang dilalui KA tersebut melewati tengah Kota Solo dari Stasiun Purwosari menuju Stasiun Solo Kota, Sangkrah dan kembali ke Stasiun Purwosari. Jarak tempuh KA Jaladara mencapai 11,2 km dalam waktu tiga jam.