Selasa 07 Dec 2010 00:43 WIB

Hujan Dua Jam Akibatkan Banjir Lahar Merapi

Banjir lahar dingin
Banjir lahar dingin

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG--Hujan selama sekitar dua jam yang cukup deras di kawasan lereng barat puncak Gunung Merapi, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (6/12), mengakibatkan sejumlah alur sungai yang airnya berhulu di gunung berapi itu banjir lahar dingin susulan.

Petugas pengamatan Gunung Merapi di Pos Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, sekitar tujuh kilometer barat puncak Merapi, Yulianto, di Magelang, mengatakan hujan cukup deras sejak sekitar pukul 10.00 WIB. "Sekarang (sekitar pukul 12.00 WIB, red.) masih hujan di lereng barat," katanya.

Sejumlah alur sungai yang mengalami banjir lahar dingin susulan dampak sekunder letusan Gunung Merapi sejak akhir Oktober hingga pertengahan November 2010, katanya, antara lain Kali Apu, Trising, Pabelan, dan Senowo. "Banjir lahar dingin cukup besar terpantau dari pos ini, meskipun tidak sebesar banjir pada 1 Desember 2010," katanya.

Puluhan masyarakat di berbagai tepi alur sungai tersebut menyaksikan banjir lahar dingin. Arus air warna cokelat cukup pekat mengalir relatif deras membawa pasir dan batu. Suara gemuruh berasal dari tabrakan antarbatu yang terbawa arus air terdengar di sejumlah alur sungai itu.

Ia mengimbau masyarakat selalu mewaspadai banjir lahar dingin susulan dari Merapi. "Kalau hujan di atas cukup lama berpotensi banjir lahar dingin, warga harus waspada," katanya. Hingga saat ini status aktivitas vulkanik Merapi berada di level 'siaga'.

Pada kesempatan itu ia mengatakan, hingga saat ini belum ada perintah dari Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian di Yogyakarta kepada petugas pengamatan Merapi di pos setempat untuk kembal ke pos utama di Babadan, Kecamatan Dukun, sekitar 4,4 kilometer barat puncak Merapi.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement