REPUBLIKA.CO.ID,BOYOLALI--Warga Desa Jrakah dan Klakah di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, mendesak pemerintah setempat segera memperbaiki dua jembatan yang putus akibat terjangan banjir lahar dingin Gunung Merapi. "Terputusanya jembatan Kali Ladon dan Kali Juweh yang menghubungkan dua desa tersebut mengakibatkan warga setempat terancam terisolasi," kata Kepala Desa Jrakah Tumar, di Selo, Boyolali, Senin.
Menurut Tumar, jembatan Kali Ladon yang menghubungkan Dusun Sepi (Jrakah) dengan Dusun Bakalan, Sumber, dan Bangunsari (Klakah) terputus akibat diterjang lahar dingin beberapa waktu lalu, namun hingga kini belum ada jembatan darurat. "Akibatnya, warga kedua desa itu, sering tertahan tidak dapat kembali ke kampungnya jika terjadi banjir lahar dingin," katanya.
Warga Klakah yang bepergian keluar dari desanya harus melalui jembatan tersebut dengan menyeberangi sungai, tetapi mereka tidak berani kembali pulang jika terjadi turun hujan. Hal tersebut, kata Tumar, juga sering terjadi pada warganya yang bepergian ke Desa Klakah karena takut datangnya banjir lahar dingin. "Warga sering bermalam di rumah rumah penduduk sekitar. Mereka takut pulang karena mereka harus menyebrang sungai yang sering datang banjir lahar dingin saat hujan turun," katanya.
Hal yang sama juga terjadi di jambatan Kali Juweh di Jrakah yang menghubungkan dua desa tersebut. Kalau Jembatan Kali Ladon di atasnya jembatan Kali Juweh. Oleh karena itu, warga meminta kedua jembatan tersebut segera diperbaiki, meski hanya bangunan darurat. Sehingga, warga dapat menyeberang meski terjadi banjir lahar dingin.
Selain itu, warga sekitar juga dapat beraktivitas dengan lancar karena adanya jembatan darurat sebelum ada pembangunan permanen. Sementara Pawit (36) warga RT 5 RW 5 Dusun Sepi, Jrakah menjelaskan, warga kedua desa tersebut sering mengeluh akibat terputus jembatan Kali Ladon. Mereka harus bermalam jika terjadi banjir lahar dingin.
"Warga takut menyeberang sungai karena banjir lahar dingin sering terjadi jika turun hujan. Suara gemuruh sering terdengar saat hujan karena lahar dingin membawa material dari puncak Merapi," katanya. Menurut dia, warga mengharapkan segera adanya perbaikan jembatan tersebut, meski hanya darurat. Karena, warga kedua desa tersebut tidak terancam terisolir.