REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA — Kepala Bidang Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Geofisika (PVMBG) Gede Suantika, mengatakan, pada Kamis (28/12) dinihari, Gunung Bromo kembali mengeluarkan material pijar. Bentuk material tersebut berupa kerikil menyala, yang munculnya seiring dengan suara gemuruh dari perut Bromo.
Menurut Gede, dari Pos Pantau Gunung Bromo di Dusun Cemorolawang, Desa Ngadisari, Kabupaten Probolinggo, munculnya material pijar terlihat selama 15 menit dan masih jatuh di sekitar kawah dengan tinggi lontaran sekitar 50 meter. “Melihat itu, Kawasan Rentan Bahaya masih tetap dua kilometer dari Bromo,” terangnya via telepon, Selasa (28/12).
Terkait tanda visual lain, Gede menyebut semburan asap dan abu masih terlihat jelas sampai ketinggian 1.000 sampai 1.200 meter, dan terbawa angin dengan arah yang berubah-rubah. Gede menyebut, data seismik terakhir menunjukkan, gempa tremor masih berlangsung dengan amplitudo maksimal 30 milimeter. “Abu sempat ke arah Kabupaten Lumajang. Tergantung arah angin,” jelas Gede.
Terpisah, Wakil Gubenur Jawa Timur, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, menghimbau warga untuk sementara meinggalkan tempat tinggalnya demi mengutamakan keselamatan. Meski masih berstatus siaga, Gus Ipul mengharap warga jangan meremehkan situasi tersebut.
“Karena munculnya material pijar berpotensi membuat atap rumah warga bisa runtuh. Lebih baik tinggalkan rumah untuk sementara waktu,” katanya usai menutup acara Musda Kwarda Gerakan Pramuka Provinsi Jatim 2010 di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Selasa (28/12).
Gus Ipul mengaku tak akan menggunakan kewenangannya untuk memaksa warga berpindah ke tempat aman. “Aparat cukup meminta warga dengan cara persuasif, sebetulnya sebagian besar bersedia pindah ke rumah familinya. Hanya sebagian kecil yang menolak terutama orang tua karena sudah nyaman dengan rumahnya,” ujar Gus Ipul.