REPUBLIKA.CO.ID, TELUK KUANTAN-- Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau, mengingatkan agar dalam menyambut dan merayakan pergantian tahun agar dilakukan secara sederhana.
"Jangan sampai berlebihan untuk menyambut dan merayakan datangnya pergantian tahun 2010 ke 2011 tersebut," kata Ketua MUI Kuansing, Syarpeli, Kamis (30/12).
Menurutnya, apabila perayaan tahun baru itu dilakukan secara berlebihan, termasuk pekerjaan mubazir yang dilarang oleh ajaran Agama Islam. "Kita melihat, perayaan tahun baru itu dilakukan dengan pesta kembang api, dan diiringi acara lain. Sudah barang tentu menyedot banyak anggaran dan dinilai mubazir. Sehingga tak cocok dengan ajaran agama kita," tegasnya.
Oleh karena itu, Syarpeli mengingatkan, agar kawula muda Kuansing, dalam perayaan tahun dilakukan sederhana dan jangan sampai menjurus perbuatan maksiat. "Kita mengingatkan pada kawula muda, jangan lakukan perbuatan hura-hura, kebut-kebutan, minum minuman keras karena itu perbuatan maksiat," ucapnya.
Ia menjelaskan, Jika tetap ingin merayakan datangnya tahun baru masehi, hendaknya sebagai umat Islam mesti mengambil hikmahnya, agar datangnya tahun baru bisa menjadi ajang refleksi dan intropeksi diri, sehingga kualitas diri dan kualitas iman semakin meningkat.
Syarpeli mengimbau, agar antara sesama masyarakat saling meningkatkan ukhuwah islamiyah, sehingga Kuansing tetap berada dalam bingkai persatuan dan kesatuan serta kondisi keamanan yang selalu kondusif.