REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO – Warga Suku Tengger mulai kesulitan mendapatkan semblan bahan pokok (Sembako). Itu setelah hampir dua bulan lamanya warga yang tinggal di kawasan sekitar Gunung Bromo ini hanya mengandalkan stok makanan yang dimiliki selama ini.
"Mulai dari beras, gula, kopi dan lauk pauk sekarang susah didapat. Sebab, banyak pedagang di sini tidak bisa kulakan. Mereka sibuk membersihkan debu dan pasir Bromo yang menghujani rumah dan tempatnya berjualan,’’ kata Muryati, yang diamini warga Cemorolawang, Desa Ngadisari, Kecamata Sukapura, Kabupaten Probolinggo, ketika dihubungi, Ahad (2/1).
Jalan-jalan utama yang menghubungkan kawasan Ngadisari, Ngadirejo, dan desa-desa lainnya banyak dihujani abu vulkanik. Ketebalan abu vulkanik di jalan-jalan utama itu mencapai sekitar 15-20 centi meter.
Kondisi jalan yang banyak mengandung debu dan pasir vulkanik Bromo itu dinilai berbahaya dan memicu kecelakaan.