REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG-- Provinsi Lampung mencari terobosan untuk mengambil dampak positif dari aktivitas Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda. Lampung ingin meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dari dalam maupun luar negeri.
Gubernur Lampung Sjachroedin ZP mengatakan, aktivitas Gunung Anak Krakatau dalam beberapa bulan terakhir, di satu sisi memang perlu diwaspadai, namun pada sisi lain ada dampak positifnya.
Menurut Gubernur, masyarakat di kawasan pantai dan pulau-pulau yang berdekatan dengan Gunung Krakatau itu bisa dibina untuk menyambut dan melayani para wisatawan yang akan menikmati keindahan Krakatau yang masih aktif.
Bahkan, katanya, Lampung memiliki "Manusia tertinggi (Jangkung)" asal Kabupaten Tulang Bawang, hendaknya juga dapat lebih diberdayakan untuk ikut memikat wisatawan di objek-objek yang dekat dengan Gunung Anak Krakatau itu.
Menurut petugas Pengamatan Gunung Anak Krakatau di Desa Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Hamdani, status gunung itu masih aman bagi warga, namun nelayan tidak dapat mendekata dengan radius dua kilometer dari badan gunung berapi itu, karena material vulkanik bersuhu lebih dari 600 derjat Celsius.
Sementara dari sisi pariwisata, dalam dua tahun terakhir ada peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Provinsi Lampung.Pada tahun 2009 tercatat sebanyak 2,09 juta orang wisatawan, dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 2,17 juta orang.