REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta warga di daerah itu tidak terprovokasi teror dan intimidasi yang dilakukan pihak tidak bertanggung jawab.
"Saya minta warga jangan terpancing aksi tidak bertanggung jawab itu agar suasana tidak semakin keruh," katanya di Yogyakarta, Rabu, menanggapi teror dan intimidasi terhadap pengurus Paguyuban Lurah se-DIY (Ismoyo) dan Paguyuban Dukuh se-Bantul (Pandu).
Menurut dia, warga harus bersikap hati-hati dan waspada menyikapi teror dan intimidasi itu. Teror dan intimidasi pasti akan selalu terjadi dalam bentuk apa pun.
"Saya minta warga bersikap hati-hati dalam menyikapi terjadinya teror dan intimidasi untuk membuat resah. Saya minta warga juga waspada, karena teror dan intimidasi akan selalu terjadi," katanya.
Ia mengatakan, warga harus tetap memegang teguh apa yang menjadi keyakinan karena pada dasarnya praktik intimidasi dalam hubungan antarmanusia pasti akan terjadi dalam konteks apa pun.
Sebelumnya, teror dan intimidasi dialami pengurus Ismoyo dan Pandu yang mendukung penetapan gubernur dan wakil gubernur DIY.
Teror berupa bom molotov menimpa rumah Ketua Ismoyo Mulyadi yang merupakan pegiat propenetapan gubernur dan wakil gubernur DIY. Intimidasi dalam bentuk surat kaleng juga diterima pengurus Pandu.
Surat kaleng itu berisi penghinaan terhadap Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Pandu, yang disertai kliping berita surat kabar terkait aksi Pandu mendukung penetapan gubernur dan wakil gubernur DIY.