Selasa 01 Feb 2011 19:55 WIB

Pangdam Cendrawasih: Penyerangan Pos Perbatasan Ulah Pihak Ketiga

REPUBLIKA.CO.ID,MERAUKE--Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVII Cendrawasih, Mayjen TNI Erfi Triasunu, mengatakan, ada pihak ketiga yang berperan dalam penyerangan Pos Satuan Tugas Perbatasan RI-PNG Yonif Infantri 132/ Bima Sakti Kampung Nasem Kabupaten Merauke, Papua, yang terjadi, Jumat (14/1) lalu.

"Saya tidak menuding siapa-siapa, tapi ada pihak ketiga di balik penyerangan ini dengan tujuan tersendiri, dengan harapan keinginannya bisa tercapai sehingga membuat situasi daerah tidak kondusif. Ini berdasarkan penyelidikan yang dilakukan," tegas Pangdam kepada wartawan ketika mengunjungi lokasi penyerangan, Selasa.

Menurut Pangdam Erfi Triassunu, perlawanan prajurit yang menyebabkan tewasnya dua pelaku penyerang, Klemen Samkakai dan Amandus Galum, adalah sesuai dengan Prosedur Penembakan itu sudah sesuai prosedur, karena dia (pelaku) memasuki pos dan melakukan penyerangan serta merampas senjata api milik anggota TNI.

Sebelumnya diberitakan, Pos Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-PNG Batalyon Infantri 132/Bima Sakti, di kampung Nasem, Distrik Merauke, Kabupate Merauke, Papua, diserang dua warga bersenjata tradisional pada Jumat (14/1) lalu sekitar pukul 07.00 Wit.

Dalam Penyerangan itu, dua penyerang Klemen Samkakai dan Amandus Galum meninggal ditempat setelah diterjang timah panas aparat TNI saat melakukan perlawanan dengan menggunakan senjata api rampasan. Dalam insiden itu satu Anggota TNI, Pratu Sukirman mengalami luka terkena panah di lengan kiri.

Sesuai jadwal, Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Erfi Triassunu beserta rombongan, akan bertolak ke kabupaten Boven Digoel, Rabu (2/2), dengan mengunakan pesawat Twin Otter Merpati, dan hari itu juga rombongan akan kembali ke Merauke, untuk selanjutnya ke Jayapura pada Kamis.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement