Senin 07 Feb 2011 22:37 WIB

Gubernur Tanggung Biaya Pengobatan Korban Bentrok Ahmadiyah

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah mengatakan, pihaknya akan menanggung biaya pengobatan 20 korban luka-luka dalam insiden bentrokan warga dan jamaah Ahmadiyah di Kabupaten Pandeglang, Minggu (6/2).

Pernyataan itu disampaikan Gubernur usai mengikuti rapat terbatas di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, di Jakarta, Senin malam. "Kami dari Pemda tentunya bersedia apabila pihak terkait membutuhkan dukungan ataupun anggaran bagi para korban. Yang jelas, rumah sakit telah merespons dengan baik," katanya.

Ia mengatakan, saat ini sekitar 20 korban yang menderita luka berat telah dirawat di rumah sakit di berbagai rumah sakit di Serang, Cilegon, dan Jakarta. Namun, lanjut Atut, tidak bisa merinci detail rumah-rumah sakit rujukan yang sudah merespon tersebut.

Terkait instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada jajaran Pemda dan Kepolisian untuk menginvestigasi kasus tersebut, Ratu Atut mengaku siap. Ia menyatakan, Pemda Banten akan melakukan koordinasi dengan kelompok alim ulama, Majelis Ulama Indonesis (MUI), Forum Umat Islam, pihak kepolisian, dan tokoh masyarakat.

"Kami berharap insiden ini tak akan terjadi lagi di masa mendatang," kata Ratu Atut.

Kejadian Minggu (6/2) sekitar 1.500 warga Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, menyerang jamaah Ahmadiyah di Desa Umbulan, Minggu sekitar pukul 10.45 WIB.

Bentrokan dipicu kedatangan sejumlah warga Ahmadiyah dari Bekasi. Akibat peristiwa itu, tiga warga Ahmadiyah meninggal dunia dan enam lainnya luka-luka

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement