REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU - Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan melakukan investigasi penyebab insiden pesawat Lion Air yang tergelincir saat mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, Pekanbaru. "Mengenai penyebab insiden karena hujan atau sebab lainnya harus menunggu hasil investigasi dari KNKT," kata Airport Duty Manager SSK II, Ibnu Hasan, Selasa (15/2).
Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 0392 dari Jakarta tergelincir saat mendarat di Bandara SSK II pada Senin (14/2) malam sekitar pukul 21.15 WIB. Ibnu mengatakan, seluruh 212 penumpang pesawat selamat tanpa luka, namun ada seorang perempuan paruh baya yang pingsan saat proses evakuasi.
Ia mengatakan, nasib penumpang yang indentitasnya belum diketahui itu hingga kini masih misterius. Manajemen Lion Air di Pekanbaru hingga kini belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait insiden tersebut. "Benar, ada seorang penumpang perempuan paruh baya yang pingsan saat di tangga pesawat. Tapi kami tak sempat mengetahui namanya," ujar Ibnu.
Menurut dia, tim KNKT dikabarkan akan tiba di Pekanbaru pada Selasa ini untuk melakukan penyelidikan. Ia mengatakan, pihak bandara telah menarik pesawat Lion Air ke apron pada sekitar pukul 04.00 WIB atau tujuh jam setelah insiden. Ibnu menjelaskan, kondisi cuaca saat insiden terjadi sangat buruk karena terjadi hujan deras disertai petir dan angin kencang.
Akibat pertimbangan tersebut, lanjutnya, pesawat yang dipiloti Hambauran Andriansyah itu sempat menunda pendaratan dan sempat berputar dua kali di udara. Menurut dia, pesawat tersebut melaju cepat dan gagal membelok di area berputar hingga roda depan masuk ke area 'over run'.
Posisi badan pesawat juga melintang ke arah barat daya di landas pacu. "Pesawat itu juga menabrak sebuah lampu pendaratan hingga pecah," kata Ibnu.
Hujan deras disertai angin kencang memang melanda Pekanbaru pada saat insiden terjadi. Sejumlah papan reklame di sepanjang jalan ke Bandara SSK II juga terlihat tumbang akibat dihantam tiupan angin kencang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika