REPUBLIKA.CO.ID,PADANG--Pengembalian Warga Negara Indonesia (WNI) asal Sumatera Barat yang dievakuasi saat huru-hara di Mesir dilakukan secara bertahap sebagaimana yang telah ditetapkan pemerintah pusat. "Warga asal Sumbar akan dipulangkan secara bertahap dalam enam kelompok terbang (kloter) yang telah ditetapkan pemerintah pusat. Semua yang dievakuasi sudah terdaftar di panitia pusat," kata Kepala Biro Bina Sosial Setdaprov Sumbar, Abdul Gafar di Padang, Kamis.
Gafar menjelaskan, rancana pemulangan pada kloter I warga asal Sumbar akan diberangkat 33 orang, kloter II sebanyak 59 orang, kloter III sebanyak 19 orang, kloter IV tercatat 29 orang, dan kloter V tercatat 32 orang serta pada kloter VI sebanyak 26 orang. Menurut data WNI yang ke Sumbar setelah dievakuasi beberapa waktu lalu sekitar 198 orang dan yang masih tetap berada di Kairo Mesir berjumlah 168 orang.
Jadi, posko informasi untuk pemulangan WNI ke Mesir untuk Sumbar ada Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar, semua informasi sudah tersedia di sana. Justru itu, katanya, diminta kepada WNI asal Sumbar untuk mengkuti dan menindaklanjuti ketentuan informasi yang telah ditetapkan pemerintah. WNI yang punya hak mendaftar untuk dikembalikan ke Mesir, bagi yang dievakuasi dari Mesir kloter 1-6 pada 2-11 Februari 2011.
Gafar menjelaskan, sesuai dengan informasi dari pemerintah pusat, bahwa posko Kemendiknas akan melakukan pemanggilan kepada WNI menimal empat hari sebelum tanggal keberangkatan ke Cairo.
Sedangkan biaya keberangkatan WNI dari daerah tempat tinggal ke Jakarta akan di tanggung penuh oleh pemerintah dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Jika, WNI yang tinggal di Jawa, transportasi yang digunakan adalah kendaraan darat dan biayanya akan diganti secara 'at cost' setiba di Jakarta sesuang dengan harga yang tercantum dalam tiket --harus menunjukan tiket asli--. Sedangkan untuk WNI yang berada di luar Jawa, tiker pesawat akan dibookingkan dari Jakarta dan WNI diminta mengambil tiket di bandara daerah dengan menunjukan kode booking yang telah diberitahukan oleh posko kepada yang bersangkutan.
Airport Tax akan diganti setelah yang bersangkutan tiba di Jakarta. Ia menambahkan, WNI sebelum diberangkatkan ke Cairo akan difasilitasi oleh Kementerian Agama untuk menginap di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.
Berkaitan dengan kelebihan berat atau jumlah bagasi ditanggung penuh oleh WNI yang bersangkutan. Sedangkan biaya fiskal akan dibantu oleh direktorat Jenderal Pajak dan pembayaran Airport Tax akan dibantu PT. Angkasa Pura II. Jadi, jadwal keberangkatan dari Jakarta ke Cairo akan ditentukan oleh Posko berdasarkan kelengkapan dokumen yang dimiliki oleh WNI. Bagi yang sudah memenuhi persyaratan dan siap diberangkatkan akan diberi tiket pesawat komersial Jakarta-Cairo.
Sementara itu, untuk transportasi Cairo-tempat tinggal di Mesir, WNI yang telah tiba di Cairo diharuskan menyerahkan Tiket dan Boarding Pass kepada petugas KBRI Cairo. Transportasi WNI yang tinggal di luar Kota Cairo akan difasilitasi oleh KBRI Cairo. "Kita juga telah mengutus seorang staf ke Jakarta, semua WNI asal Sumbar sudah terdata di panitia pusat, termasuk nomor telepon selulernya. Sesuai jadwal panitia pusat jadwal keberangkatan ke Mesir akhir Maret 2011," kata Gafar.