REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA - Sebanyak 17 mahasiswa Al-Azhar, Kairo, Mesir asal Kalimantan Timur (Kaltim) akan kembali ke Mesir. Beberapa waktu lalu mereka kembali ke tanah air karena adanya konflik di negara tersebut,
"Ke-17 mahasiswa Al-Azhar itu tidak sekaligus kembali ke Mesir namun dilakukan secara bertahap. Keberangkatan dimulai pada 7 Maret 2011," kata Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak di Samarinda, Senin (28/2).
Gubernur mengimbau agar mahasiswa terus melanjutkan studi mereka hingga selesai dan kemudian mengabdikan diri untuk pembangunan di Kaltim. Saat ini Kaltim masih memerlukan banyak SDM yang mampu membina keagamaan,khususnya Islam.
Gubernur juga menyampaikan beberapa hal terkait pendidikan ke-Islaman, di antaranya tentang rencana peningkatan status Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Samarinda menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kalimantan Timur.
Peningkatan status tersebut tentu akan membutuhkan tenaga-tenaga andal untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar, sehingga para lulusan AL-Azhar diharapkan mampu berperan dalam pengembangan di institut tersebut.
Dia juga sangat berharap kepada semua mahasiswa lulusan Al-Azhar agar kelak menjadi generasi penerus untuk berdakwah dan bisa menjadi penerus para ulama di Kaltim. Jumlah mahasiswa Kaltim yang belajar di Mesir saat ini total sebanyak 30 orang. Mayoritas bereka kuliah di Al Azhar, Kairo, Mesir.
Terpisah, Irvana Effendy, salah satu mahasiswa Al-Azhar asal Kaltim mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan Pemprov Kaltim dalam memfasilitasi penjemputan dan mengantar rekan-rekan mereka hingga ke rumah masing-masing, beberapa waktu lalu.
Dia juga menyampaikan ucapan terima kasih karena bantuan dan beasiswa yang diberikan Kaltim cukup lancer. Bahkan naik dua kali lipat sejak pemerintahan Gubernur Awang Faroek Ishak, namun dia tidak menyebutkan besarannya.