REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Koalisi Mataram yang terdiri dari berbagai partai politik di Kota Yogyakarta memunculkan kandidat perempuan sebagai salah satu bakal calon wakil wali kota pada pemilihan umum kepala daerah kota ini.
Bakal calon wakil wali kota yang diajukan oleh Koalisi Mataram itu adalah seorang profesional dari sebuah perusahaan asuransi yang berkantor di Jakarta yaitu Rufina Noor Fuad, dan menyampaikan visi serta misinya di Yogyakarta, Sabtu.
"Melalui penjabaran visi dan misi ini menunjukkan ketetapan hati saya untuk maju sebagai calon wakil wali kota," kata Rufina usai menjabarkan visi dan misinya sebagai bakal calon wakil wali kota.
Ia mengatakan dirinya siap dipasangkan dengan bakal calon wali kota, dan timnya kini sedang melakukan komunikasi-komunikasi politik dengan sejumlah nama atau partai politik pengusung bakal calon wakil wali kota.
"Saya akan mengikuti arus saja, karena akan lebih mudah. Saya juga berharap akan mendapat pasangan dengan visi dan misi yang seirama," katanya.
Program yang akan dilakukan kepala daerah, kata dia adalah hasil pemikiran antara wali kota dan wakil wali kota. "Wakil wali kota berkewajiban untuk mendukung program dan kebijakan wali kota," katanya.
Sebagai bakal calon wakil wali kota, Rufina mengatakan akan berusaha memberdayakan kaum perempuan agar mandiri, sekaligus untuk membantu penanganan sampah yang masih menjadi masalah di Kota Yogyakarta. "Misalnya dengan mengelola sampah menjadi kompos. Apalagi Bantul dan Sleman tentunya membutuhkan pupuk, karena merupakan daerah pertanian," katanya.
Pada acara pemaparan visi dan misi tersebut, juga hadir bakal calon wali kota dari Partai Keadilan Sejahtera Zuhrif Hudaya, serta Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Yogyakarta Sinarbiyat Nujanat.
Selain Rufina, Koalisi Mataram yang mengaku memiliki 11 persen suara berdasarkan hasil pemilihan legislatif lalu, juga memiliki dua bakal calon wakil wali kota, yaitu Sapto Yuwono dan Kuwat Indriyanto.
Zuhrif mengatakan sebagai bakal calon kepala daerah, visi dan misi yang diajukan tentu sangat baik, namun yang perlu diperhatikan adalah cara untuk mencapainya. "Sudah ada rencana pembangunan jangka panjang di Kota Yogyakarta hingga 2025. Ini bisa dijadikan pegangan," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika