REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI - Entris (9 tahun), bocah warga Citamian - Sukabumi, kecanduan rokok. Informasi yang dihimpun ANTARA, Senin (14/3), bahwa kecanduan Entris terhadap rokok semenjak orang tuanya bercerai sehingga bocah ini kurang mendapatkan perhatian dari orang tuanya.
Lingkungan tempat tinggal Entris juga menyebabkan bocah ini berbeda kelakuannya atau tidak seperti anak kecil seumurnya. Ibunda Entris, Oneng (45), mengaku sering memarahi anaknya agar tidak merokok. Namun, Entris tetap membandel dan tidak mau menuruti perintah orang tuanya.
"Saya sudah sering melarang anak saya agar tidak merokok, tetapi tetap saja membandel. Memang dihadapan saya dia tidak merokok, tapi di belakang saya di tetap saja merokok," kata Oneng kepada ANTARA.
Oneng menambahkan perilaku anaknya yang gemar merokok tersebut diketahui saat dirinya bercerai dengan suaminya. Karena mungkin kurang perhatian dari dirinya, kelakuan Entris menjadi berubah.
Oneng harus bekerja untuk menghidupi empat orang anaknya yang lain. "Saya harus bekerja dari pagi hingga malam agar bisa menghidupi seluruh anak saya dan mungkin kelakuan Entris menjadi kecanduan rokok akibat kurang perhatian dari saya," tambahnya.
Menurutnya, kelakukan anaknya juga tidak sama seperti teman seusianya. Selain bicaranya kurang lancar, Entris seperti autis karena tidak bisa diberi penjelasan atau masukan dari orang lain. "Keinginan Entris harus selalu dilaksanakan. Apabila tidak, dia akan marah dan mengamuk," ujarnya.
Oneng menjelaskan setiap harinya Entris bisa menghabiskan tiga sampai lima batang rokok. Rokok didapatnya dari uang yang diberikan dirinya untuk jajan. "Saya khawatir akan kesehatan anak saya akibat menghirup asap rokok," tandas Oneng.