REPUBLIKA.CO.ID,SANGATA - Sholeh, 31 tahun, perajin kaligrafi di Teluk Lingga, Sangata, Kutai Timur, Kalimantan Timur, ingin meningkatkan usahanya. Namun, niatnya tersebut terkendala modal.
"Usaha kaligrafi di Kota Sangata, sangat cocok dan menjanjikan keuntungan, namun kendala saya permodalan," katanya..
Pria asal Gresik Jawa Timur ini mengatakan keuntungan yang diperoleh dari usahanya terbilang lumayan karena menggunakan bahan baku lokal. Kecuali, bahan baku kuningan yang dikirim dari Surabaya. Namun, dia belum bisa meningkatkan usahanya itu karena persoalan modal.
"Karena menggunakan bahan baku lokal, biaya operasional lebih murah dan saya bisa meraih keuntungan rata-rata 50 persen," kata Sholeh yang membuka usahanya di Jalan Yos Sudarso, Teluk Lingga, Kota Sangata.
Sanggarnya itu diberi nama "Sanggar Seni Nuansa Sekawan". Dia menerima pesanan berupa Kaligrafi, Lukisan Foto/Repro, Delief Kuningan, Air Brush dan lain-lain.
Menurut lulusan Universitas Muhammadiyah Gresik Jawa Timur tahun 2005 dan pernah bekerja di Balai Latihan Kerja (BLKI) di Gresik Jawa Timur bidang Perkayuan itu, hasil karyanya dijual bervariasi berkisar Rp 150 ribu hingga Rp 750.000 per buah. "Setiap bulan karyanya seperti kaligrafi, bingkai dengan berbagai ukuran, dan macam-macam model. Saya bisa menjual rata-rata 70 buah dengan omzet rata-rata Rp 12.500.000," ujar Sholeh.
Dia pun membutuhkan tambahan modal untuk mengembangkan usahanya. "Kini dengan usaha kaligrafi dan usaha kecil-kecil lainnya, Alhamdullllah usaha saya mulai meningkat,'' katanya. ''Mudah-mudahan, ke depan ada pihak perbankan yang mau memberikan suntikan modal."