Kamis 11 Mar 2021 15:04 WIB

Korban Bus yang Terperosok Dibawa Pulang Keluarga

Kepolisian telah melakukan analisi penyebab kecelakaan atau traffic accident analisis

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Friska Yolandha
Petugas mengevakuasi korban kecelakaan bus PO Sri Padma Kencana di Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (10/3/2021). Hingga Rabu (10/3) malam, petugas kepolisian mencatat sebanyak 22 orang meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut dan 28 korban selamat dilarikan ke RSUD Kabupaten Sumedang.
Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Petugas mengevakuasi korban kecelakaan bus PO Sri Padma Kencana di Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (10/3/2021). Hingga Rabu (10/3) malam, petugas kepolisian mencatat sebanyak 22 orang meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut dan 28 korban selamat dilarikan ke RSUD Kabupaten Sumedang.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 26 jenazah dari total 27 jenazah korban meninggal dunia akibat bus rombongan terperosok ke jurang di Tanjakan Cae, Jalan Wado-Malangbong, Kabupaten Sumedang telah dibawah pihak keluarga dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang. Satu jenazah lainnya masih berada di RSUD Sumedang.

"Kejadian 18.30 WIB kemarin, jumlah korban 27 korban meninggal dunia, luka-luka 39. Sebanyak 27 orang telah teridentifikasi diambil pihak keluarga 26 orang, satu jenazah masih di RSUD," ujar Kapolres Sumedang, AKBP Eko Prasetyo Robbyanto saat ditemui di Tanjakan Cae, Kamis (11/3).

Baca Juga

Ia menuturkan, 39 korban yang mengalami luka-luka sebagian sudah dibawa oleh pihak keluarga. Sedangkan 34 lainnya masih berada di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Eko mengungkapkan, pihak kepolisian telah melakukan analisi penyebab kecelakaan atau traffic accident analisis. Pihaknya melakukan pemetaan kondisi geografis dan kondisi akhir kendaraan untuk menyimpulkan simulasi kecelakaan dan analisis kondisi kendaraan terakhir termasuk rem dan ban apakah ada yang pecah.

"Sudah lengkap, satu dua hari hasil keluar," katanya. 

Ia melanjutkan, petugas pun sedang memotong kabel PLN yang berada di area tanjakan untuk memudahkan proses evakuasi bangkai bus menggunakan crane yang didatangkan dari Cipali. "Habis diangkat crane, bus dibawa ke kepolisian dan akan dicek oleh agen pemegang merek," katanya.

Eko menambahkan, kecelakaan di Tanjakan Cae saat ini merupakan yang ketiga kali. Sebelumnya pernah terjadi kecelakaan pada tahun 2010.

Salah seorang warga, Restu (27 tahun) mengaku di Tanjakan Cae sering terjadi kecelakaan. Ia mengaku mayoritas korban kecelakaan merupakan warga luar Sumedang yang tidak mengetahui persis kondisi Jalan Wado-Malangbong termasuk Tanjakan Cae tersebut.

"Jalannya terjal pisan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement