REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kuartal kedua telah berlalu. Namun, pertumbuhan perekonomian Indonesia belum menunjukkan tanda-tanda yang menggembirakan. Bahkan, pertumbuhan kuartal kedua lebih rendah dibanding kuartal pertama 2015.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman mengatakan, salah satu faktor penurunan pertumbuhan ekonomi adalah karena harga komoditas yang fluktuatif. "Sayangnya, Indonesia terlena untuk menggunakan sektor komoditas sebagai penopang perekonomian," ujarnya kepada Republika Online saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (6/8).
Seharusnya, lanjut senator asal Sumatera Barat itu, optimalisasi komoditas juga harus diimbangi dengan pembangunan industri. Baik industri yang tekait dengan komoditas maupun industri lainnya.
"Investasi industri mutlak diperlukan," kata dia.
Jika komoditas menjadi penopang, maka hal ini berpotensi mengganggu kestabilan perekonomian mengingat harga komoditas global yang fluktuatif. Menurutnya, dengan adanya industri, maka hal ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan nilai tambah dari komoditas.