REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu kendala yang terjadi dalam pelaksanaan ibadah haji adalah persoalan visa. Hal ini pun menjadi soroton berbagai pihak, termasuk Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.
Anggota Komite III DPD RI, Ahmad Jajuli mengatakan, saat ini banyak jamah yang siap untuk diberangkatkan namun belum memiliki visa dari Kedutaan Besar Saudi Arabia. "Ini memprihatinkan," ujarnya melalui siaran pers kepada ROL, Senin (31/8).
Menurutnya, terdapat kekeliruan dalam sistem pendaftaran haji Indonesia. Seharusnya, yang diprioritaskan adalah proses visa terlebih dahulu, setelah persoalan visa selesai, baru kemudian jamaah didaftarkan dalam antrian kloter penerbangan.
"Mekanismenya harus dibalik," kata Jajuli.
Karena, saat ini, mekanismenya adalah jamaah didaftarkan dahulu pada antrian kloter penerbangan meski visa belum mendapat kepastian. Mekaspnisme inilah hang kemudian menyebabkan sebagian jamaah yang sudah siap berangkat berpotensi tertunda dan terpisah dari kloter dan keluarganya.