REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA - Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan hingga kini masih ada pihak yang memberi pandangan kepada umat Islam dengan stigma atau label negatif. "Mereka memberi pencitraan buruk terharap umat Islam dengan beragam stigma; seperti Islam teroris, aliran keras dan tak punya toleransi dalam kehidupan pluralistik," katanya saat meresmikan Masjid Baiturahman, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (28/2).
Ia mengatakan, Islam dicitrakan buruk. Bahkan lebih dari itu, bahwa umat Islam tak bisa hidup dalam toleransi dengan agama lain. Padahal, fakta yang ada umat Islam mampu hidup dengan umat beragama lain. Islam adalah pembawa rahmatulilalamin. Pembawa rahmat bagi seluruh umat. Ia melihat ada pihak yang ingin merusak aqidah Islam dengan pencitraan buruk tersebut, katanya.
Untuk itu, menjadi tanggung jawab para ulama untuk meluruskan semua hal itu bahwa sejatinya umat Islam mampu hidup bertoleransi dalam kemajemukan dan mampu menjaga tata krama dan etika dalam pergaulan kehidupan sehari-hari, katanya. Ia berharap, kehadiran masjid megah di Tasikmalaya dapat menjadi inspirasi untuk mendorong umat Islam di kawasan itu untuk menjaga kehidupan toleransi, menjaga lingkungan hidup, dan peningkatan ketaqwaan kepada Allah. "Makmurkan masjid ini," pinta Suryadharma Ali.
Pada bagian lain, ia pun minta agar ulama di daerah itu untuk menjaga putra-puteri di Tasikmalaya dari degradasi ahlak. Untuk menjaga itu, diharapkan kegiatan program magrib mengaji ditingkatkan. Jaga pula umat dari tindakan anarkis, karena belakangan ini umat bagai rumput kering yang mudah terbakar akibat sesuatu hal. "Ini merupakan tanggung jawab kita semua," ujar Menag.