Senin 10 Jan 2011 17:00 WIB

Matthew Keller: Subhanallah....Allah Memberi "Bonus" Lain Setelah Bersyahadat

Red: Siwi Tri Puji B
Matthew Keller dan Sumia
Foto: .
Matthew Keller dan Sumia

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Pembicaraan itu dilakukan Matthew Keller sambil lalu,  namun sungguh membekas di hatinya. Siang itu, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Manchester ini berbasa-basi mengajak berbicara dengan seorang mahasiswi Muslimah di kampusnya. Ia tertarik mengajaknya berdiskusi karena penampilannya berbeda dengan rekan-rekannya yang lain, berjilbab.

Alangkah terkejutnya, ketika ia mengetahui sang mahasiswi ternyata adalah seorang mualaf. Apa yang diceritakannya, hampir sama dengan apa yang dirasakannya. "Saya memiliki agama dalam kehidupan saya, tetapi gagasan trinitas sungguh menjadi pertanyaan bagi saya sedari kecil. Kemudian teman saya menjelaskan prinsip Islam kepada saya, fakta bahwa tak satu pun dari para nabi adalah anak-anak Allah, Allah tidak memiliki anak, entah itu anak laki atau perempuan," ujarnya.

Baginya, hal itu lebih masuk akal. Sejak itu,  ia mulai menjelajahi tiap literatur mengenai islam. "Saya hampir sepanjang hari berselancar di dunia maya untuk mengetahui prinsip Islam tentang  ini atau itu. Saya menjadi hampir terobsesi dengan itu," ujarnya.

Hingga akhirnya, timbul keinginan untuk memeluk Islam. Namun, ia selalu ragu. "Apa kata  keluarga saya nanti? Apa komentar teman-teman? Apakah saya siap untuk tidak minum alkohol dan konsisten melakukan shalat lima kali sehari? Tapi di atas semua itu, faktor keluarga yang paling dominan," tambahnya.