Rabu 09 Oct 2024 05:37 WIB

Eks Anggota Partai Komunis Dapat Hidayah: Ajak Tiga Ribu Tentara AS Peluk Islam

Dr Bilal Philips juga membuka pintu hidayah bagi orang tuanya.

Rep: Mgrol153/ Red: A.Syalaby Ichsan
Dr Bilal Philips
Foto: Tangkapan Layar
Dr Bilal Philips

REPUBLIKA.CO.ID, Bilal Philips 'memeluk' komunisme saat studi di Kanada karena konsepnya yang tampak adil. Pria asal Jamaika yang menempuh studi biochemistry ini bahkan sempat menjadi anggota tidak resmi partai komunis di negara yang berada di utara benua Amerika tersebut.

Ketika itu, Philips berpandangan bahwa semua kesulitan manusia di dunia bisa diselesaikan oleh paham komunisme. "Saya berpikir komunisme bisa menjadi jawaban dari kesengsaraan manusia,"ujar dia dalam sebuah wawancara di Channel Youtube Towards Eternity.

Baca Juga

Dalam perjalanan hidupnya, ia menyadari kelemahan ideologi komunisme yang dianggapnya tidak mampu bersaing dengan kapitalisme dalam praktik nyata. Pengalaman spiritual yang mendalam, termasuk mimpi tentang kematian dan ketidakberdayaan, menjadi titik balik yang mengubah keyakinannya.

"Awalnya saya tertarik pada komunisme karena konsepnya yang tampak adil, kemudian menyadari bahwa manusia secara alami menginginkan imbalan yang sesuai dengan usaha mereka, sehingga  mempertanyakan komunisme,"ujar Bilal 

Setelah mempelajari berbagai agama seperti Buddha dan Hindu yang dianggapnya tidak praktis, ia menemukan Islam melalui buku "Islam: Agama yang Disalahpahami". Buku tersebut membuka matanya tentang kelebihan Islam yang menggabungkan kebaikan dari berbagai ideologi dan agama tanpa kelemahan-kelemahan mereka. Pengalaman hidupnya di Malaysia, di mana Islam dipandang sebagai budaya, juga memperkuat pemahaman dan kesadarannya hingga akhirnya ia memutuskan untuk memeluk Islam.

Philips yang tumbuh di Malaysia pada masa ketika Islam tidak tampak secara terbuka karena pengaruh penjajahan Inggris, akhirnya menemukan kedamaian dalam Islam setelah melalui perjalanan spiritual yang mendalam. 

Dia mengatakan, meski awalnya merasa asing dengan praktik ibadah Muslim, seperti posisi sujud dalam sholat yang dilakukan oleh saudara angkatnya, rasa penasarannya terhadap Islam semakin tumbuh setelah membaca berbagai buku tersebut.

Pengalaman spiritualnya semakin kuat setelah mengalami mimpi yang menggambarkan ketakutan akan kematian dan rasa ketidakberdayaan, yang mengarahkan hatinya pada Islam dan akhirnya membawanya untuk mengucapkan syahadat.

 

Membawa orang tuanya bersyahadat

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement