REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Panitia Pengarah Muktamar Satu Abad Muhammadiyah telah menyiapkan bahan pernyataan pikiran Muhammadiyah Abad Kedua yang berisi manifesto gerakan pencerahan melalui proses seminar, diskusi, dan uji sahih yang intensif jauh sebelum muktamar yang melibatkan berbagai kalangan dan ahli.

Hal itu dikemukakan ketua Panita Pengarah Muktamar Satu Abad Muhammadiyah, Haedar Nashir, pada Republika, Rabu (30/6). Dalam manifesto tersebut berisi lima hal, yaitu pertama, kesyukuran Muhammadiyah atas anugerah Allah hingga berusia satu abad untuk berkiprah bagi umat, bangsa, dan kemanusiaan universal. Kedua, refleksi satu abad, yang berisi paparan Muhammadiyah selama seratus tahun berupa kepeloporan, kiprah, usaha, dan kegiatan untuk memajukan kehidupan umat, bangsa, dan umat manusia semesta.

Ketiga, pernyataan tentang pandangan kesilaman Muhammadiyah yang intinya paham Islam yang berkemajuan, yang melahirkan misi dakwah dan tajdid. Keempat, wawasan kebangsaan dan kemanusiaan yang dikembangkan Muhammadiyah, yang berisi tentang posisi Muhammadiyah dalam perspektif bangsa dan dunia. Kelima, berisi agenda strategis Muhammadiyah dalam melakukan gerakan.

''Manifesto Muhammadiyah tersebut pada intinya mengandung tekad, pandangan, dan langkah strategis dalam melakukan gerakan pencerahan,'' ungkap Haedar.

Pencerahan atau tanwir merupakan pandangan dan strategi gerakan yang diperankan Muhammadiyah dalam menerjemahkan Islam untuk menjawab tantangan dan persoalan yang dihadapi umat, bangsa, dan kemanusiaan universal melalui kerja-kerja praksis. Kerja-kerja praksis merupakan model amal sosial kemasyarakatan yang berbasis pada ideologi Al-maun dan Islam yang berkemajuan, yang diaktualisasikan dalam strategi dan model pembebesan, pemberdayaan, dan pemajuan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika