Senin 05 Jul 2010 01:51 WIB

Muhamadiyah Tak Perlu Buat Program Baru

Rep: yusuf ashidiqie/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Pasca Muktamar 2005 di Malang, Muhammadiyah telah mengalami perkembangan di berbagai lini persyarikatan. Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Roshad Soleh menegaskan hal tersebut saat menyampaikan laporan kepengurusan periode 2005 - 2010, pada Sidang Pleno I Muktamar ke 46 Muhammadiyah di Gedung Sportarium, kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Ahad (4/7).

Perkembangan itu ditandai dengan tumbuhnya kegiatan di berbagai lini persyarikatan, terutama pada bidang amal usaha. Antara lain pendidikan, kesehatan, ekonomi, pemberdayaan masyarakat, dan dakwah.

Tercatat sudah ribuan sekolah dan lembaga pendidikan tinggi yang berdiri di berbagai daerah. Begitu pula keberadaan rumah sakit, panti jompo, panti asuhan yang dikelola Muhammadiyah. ''Persyarikatan akan terus berbuat lebih banyak lagi bagi kemajuan bangsa dan kepentingan masyarakat luas,'' tandas Rosyad.

Pada laporan setebal 228 halaman itu, juga dipaparkan perkembangan di bidang organisasi. Pada periode ini, telah diresmikan dua wilayah Muhammadiyah baru, yakni Sulawesi Barat dan Irian Jaya Barat. "Selain itu ada 43 buah Daerah Muhammadiyah baru. Ini karena ada pemekaran di sejumlah wilayah. Sehingga jumlah DPW kini sebanyak 33 buah, dan DPD sebanyak 419 buah," kata Rosyad.