REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Pasca Muktamar 2005 di Malang, Muhammadiyah telah mengalami perkembangan di berbagai lini persyarikatan. Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Roshad Soleh menegaskan hal tersebut saat menyampaikan laporan kepengurusan periode 2005 - 2010, pada Sidang Pleno I Muktamar ke 46 Muhammadiyah di Gedung Sportarium, kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Ahad (4/7).
Perkembangan itu ditandai dengan tumbuhnya kegiatan di berbagai lini persyarikatan, terutama pada bidang amal usaha. Antara lain pendidikan, kesehatan, ekonomi, pemberdayaan masyarakat, dan dakwah.
Tercatat sudah ribuan sekolah dan lembaga pendidikan tinggi yang berdiri di berbagai daerah. Begitu pula keberadaan rumah sakit, panti jompo, panti asuhan yang dikelola Muhammadiyah. ''Persyarikatan akan terus berbuat lebih banyak lagi bagi kemajuan bangsa dan kepentingan masyarakat luas,'' tandas Rosyad.
Pada laporan setebal 228 halaman itu, juga dipaparkan perkembangan di bidang organisasi. Pada periode ini, telah diresmikan dua wilayah Muhammadiyah baru, yakni Sulawesi Barat dan Irian Jaya Barat. "Selain itu ada 43 buah Daerah Muhammadiyah baru. Ini karena ada pemekaran di sejumlah wilayah. Sehingga jumlah DPW kini sebanyak 33 buah, dan DPD sebanyak 419 buah," kata Rosyad.
Demikian pula cabang dan ranting baru terus bertambah. Sejak lima tahun terakhir, penambahan cabang mencapai 311 buah dan ranting sebanyak 5.973 buah. Hal yang sama tercatat pada pembentukan Cabang Istimewa Muhammadiyah (CIM) di luar negeri melalui pembetukan 13 CIM.
Agar perkembangan ini tetap berjalan dinamis, Muhammadiyah memandang perlu dilakukannya revitalisasi gerakan. Forum muktamar seabad Muhammadiyah ini pun diharapkan mampu mempertajam langkah revitalisasi sehingga lebih strategis serta implementatif.
Setidaknya ada dua ranah besar yang jadi perhatian, pertama, aspek ideologi, organisasi, program dan fungsi aksi, layanan tarjih, tabligh, pendidikan, kesehatan, sosial dan ekonomi. Kedua, terkait peran Muhammadiyah dalam merespons dinamika nasional dan global, perkembangan politik, demokrasi, HAM, lingkungan hidup, pluralitas, dan sebagainya.
Ketua PP Muhammadiyah, Goodwil Zubair mengingatkan, berbagai perkembangan yang dicapai dalam bidang amal usaha maupun organisasi hendaknya tidak membuat warga Muhammadiyah berpuas diri. Justru menurutnya masih banyak permasalahan di tengah masyarakat yang memerlukan perhatian dan penanganan.
''Kita sudah punya program, tidak perlu menyusun lagi yang baru, tinggal dipertajam saja mekanisme implementasinya sehingga dapat menyentuh ke bawah,'' paparnya.