REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Merupakan keharusan bagi umat Islam guna berintrospeksi diri atau evaluasi dalam berbagai hal, termasuk persoalan ekonomi. Melalui medium Dzikir, evaluasi itu akan menjadi semacam pengingat ada hal yang perlu diubah, diperbaiki, dilanjutkan dan ditingkatkan.
Ketua PP Muhammadiyah, Yunahar Ilyas, mengatakan dzikir merupakan medium yang tepat guna mengingatkan kembali apa yang terjadi sepanjang tahun. Sebab, manfaatnya jauh lebih besar ketimbang hura-hura. "Di dalam dzikir diapit nilai-nilai takwa," kata dia saat berbincang dengan Republika Online, Selasa (20/12).
Dari nilai-nilai takwa itu akan mengantarkan seorang Muslim untuk lebih mawas diri, sadar sebagai mahluk yang penuh kekurangan. Apalagi, di tengah perkembangan ekonomi yang berpotensi membuat "lupa" umat Islam terhadap saudara-saudaranya yang tidak mampu.
Perlu diingat pula, kata Yunahar, dzikir tidak cukup dilakukan sekali. Tetapi perlu dilanjutkan dan diimplementasikan dalam segenap aktivitas. "Dengan dzikir selepas shalat lima waktu, kita akan selalu diingatkan akan segala hal," ujarnya.