REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hanya satu dari 10 wanita Indonesia yang berani menyebut dirinya cantik. Hal ini berdasarkan hasil riset yang dilakukan Dove dan lembaga riset independen BMI kepada 300 wanita berusia 18-64 tahun di Jakarta, Surabaya, dan Medan.
Padahal hasil riset tersebut juga menunjukkan delapan dari 10 wanita merasa puas dengan penampilan fisik dan wajahnya. Namun mereka ragu untuk mengakui potensinya tersebut di depan publik.
Hasil riset ini sejalan dengan riset global Dove yang menyebutkan 96 persen wanita tidak memilih kata cantik untuk menggambarkan penampilan mereka.
Psikolog Efnie Indriani mengatakan keengganan mengakui cantik dipengaruhi oleh faktor budaya Indonesia yang cukup kuat. Dimana umumnya masyarakat Indonesia lebih mengakui persepsi kolektif dibanding persepsi individu.
"Berdasarkan culture physiology, masyarakat Indonesia itu koletivis dimana lebih mementingkan persepsi bersama dibanding persepsi individu. Faktor ini terkadang membatasi perempuan dalam memberikan persepsi cantik dirinya," kata Efnie.
Yang menarik persentase pengakuan cantik dari wanita Indonesia ini sudah meningkat. Ditahun 2013, Dove mencatat hanya empat persen wanita Indonesia yang mendeskripsikan dirinya cantik. Dan ditahun 2015, persentase tersebut naik menjadi delapan persen.
Untuk terus meningkatkan kepercayaan diri wanita Indonesia, Dove gencar melakukan berbagai kampanye. Yang terbaru Dove merilis kampanye Choose Beauty. Dove mengajak wanita Indonesia menonton film pendek Dove Choose Beauty dan menentukan pilihan untuk merasa cantik.
"Kampanye Choose Beauty menjadi salah satu komitmen Dove untuk terus menyadarkan dan mengingatkan kembali bahwa merasa cantik adalah awal untuk memancarkan kepercayaan diri dan kebahagiaan bagi perempuan Indonesia," kata Marketing Director Skin Cleansing and Body Care PT Unilever Indonesia, Eva Arisuci Rudjito.