REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sepatu hak tinggi bagi wanita bagaikan hal yang tidak bisa dipisahkan. Menggunakan sepatu hak tinggi dapat membuat wanita lebih percaya diri, karena dapat membuat kaki terlihat jenjang dan tubuh lebih tinggi.
Namun di saat yang bersamaan, bagi kebanyakan wanita, mengenakan sepatu hak tinggi juga berarti penderitaan.
Memakai sepatu hak tinggi pada umumnya menempatkan terlalu banyak tekanan pada kaki depan. Dan setelah penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan pembengkakan atau bahkan deformasi kaki.
"Tak heran jika banyak wanita yang tidak tahan terlalu lama menggunakan sepatu hak tinggi. Paling lama, wanita menggunakan hak tinggi selama 1 sampai 2 jam," ujar Collection Manager Ladies PT Sepatu Bata Tbk Nike Nuraini beberapa waktu lalu.
Memilih sepatu hak tinggi yang tepat tentunya harus menjadi perhatian wanita. Nike mengatakan, dalam memilih sepatu hak tinggi sebisa mungkin harus dapat memberikan kenyamanan.
Setidaknya, memilih model sepatu yang bisa menyelaraskan tumpuan badan tidak hanya pada kaki bagian depan, tapi juga pada kaki bagian belakang atau tumit.
"Kebanyakan sepatu hak tinggi bertumpu pada jari depan sehingga apabila berjalan akan membuat badan membungkuk dan menimbulkan rasa lelah secara fisik," ujar Nike.
Teknologi Insolia yang disematkan pada model terbaru Bata dikatakan Nike menyelaraskan hal tersebut. Pad yang ada dalam bagian sepatu menyeimbangkan berat antara tumit dan jari kaki.
"Teknologi ini menyelaraskan berat antara tumit dan jari kaki dengan tepat yang memungkinkan pengguna mengenakan sepatu hak tinggi tiga kali lebih lama," kata dia.
Penempatan pad ini berada di dalam sepatu sehingga tidak memiliki dampak pada tampilan eksternal dari produk. Di Indonesia, total ada 16 desain yang tersedia.
"Menurut podiatris, teknologi baru ini mengurangi tekanan pada bagian depan sepatu hingga hampir 30 persen. Oleh karena itu, teknologi ini membawa bantuan tidak hanya untuk jari-jari kaki dan lengkungan, namun lutut dan betis tidak terlalu terbebani," kata dia.