Rabu 12 Oct 2016 05:10 WIB

Filmaker Hijaber AS akan Menambah Keseruan Acara IIF 2016

Samah Safi Bayazid.
Foto: IIF
Samah Safi Bayazid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lewat film yang baik dan membawa pesan-pesan kemanusiaan, nilai, serta moralitas, ia ingin membantu mengubah dunia menjadi lebih baik. Siapa sebetulnya Samah Safi?

Menyebut nama Samah Safi Bayazid, mungkin belum banyak orang yang mengenalnya. Namun menyebut salah satu hasil karya ciptanya, berupa video klip dari penyanyi tenar Maher Zein yang berjudul 'Muhammad' dapat dipastikan bahwa banyak orang yang sudah melihatnya. Hingga Agustus 2016 ini saja, jumlah viewer video klip tersebut sudah mencapai angka 14,853,695. Perempuan yang satu ini berperan sebagai assistant director dalam pembuatan video klip tersebut.

Samah akan hadir menjadi salah satu pembicara pada acara International Islamic Fair 2016 yang akan diselenggarakan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Indonesia pada 20 – 23 Oktober 2016. Penyelenggara IIF 2016 berharap kehadiran Samah dapat memperkaya perspektif para pengunjung tentang Islam di berbagai belahan dunia.

Tak hanya mampu berkarya, Samah sukses mencatat prestasi. Ia tergolong hijaber pertama di Washington DC yang bekerja di bidang ini. Profesionalitasnya berhasil mematahkan anggapan selama ini bahwa muslimah berhijab tidak mampu masuk ke dalam dunia produksi film.

Seperti apa sejatinya Samah Safi Bayazid? Ia berasal dari Yordania. Perempuan yang kini berusia 27 tahun ini kini berdomisili di Amerika Serikat, tepatnya di Washington DC. Bersama Muhammad Bayazid, suami, belahan jiwa, sahabat terbaik, dan partner kerja, ia mendirikan sebuah studio film di kota itu. Ia menjalani pekerjaan di bidang perfilman sejak 5 tahun lalu. Selama 5 tahun berprofesi itu, tak kurang dari 45 profesional serta proyek besar yang sudah dikerjakannya bersama sang suami.

Selain bakat seni sejak kecil, kepiawaiannya dalam menciptakan sebuah film tak lepas dari studi yang pernah ditempuhnya. Lulusan Universitas Yordania ini mengambil keahlian dalam pembuatan film dan penulisan skenario film pada New York Film Academy di New York City. Hingga saat ini ia telah menghasilkan produksi berupa video musik, film pendek, program TV dan pesan layanan masyarakat, sinetron, hingga film dokumenter.

Ia melihat banyak orang yang masih beranggapan bahwa industri film itu dipenuhi oleh kegembiraan dan kemudahan. Samah mengatakan bahwa persiapan sebuah karya film bisa berbulan-bulan, belum lagi proses editing dan pasca produksi. Selain waktu, pemikiran, dan tenaga, pekerjaan ini membutuhkan dana yang tidak sedikit.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement