REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO - Makanlah lebih banyak serat dan Anda bisa hidup lebih lama.
Itu pesan dari studi terbesar untuk menemukan hubungan antara diet tinggi serat dan risiko kematian yang lebih rendah. Diet ini tidak hanya dari penyakit jantung, tetapi mereka yang menderita penyakit menular dan pernapasan juga.
Penelitian yang didanai pemerintah Amerika Serikat ini juga meneropong hubungan serat dengan resiko lebih rendah dari kematian akibat kanker pada pria. Di negeri itu, laki-laki lebih mungkin untuk meninggal akibat kanker yang berhubungan dengan diet, seperti kanker kerongkongan. Studi menemukan manfaat diet tinggi serat dari biji-bijian terhadap kesehatan secara umum.
Sebagian besar Amerika tidak mendapatkan cukup serat dalam makanan mereka. Amerika rata-rata hanya makan sekitar 15 g serat setiap hari, jauh lebih sedikit daripada rekomendasi harian saat ini 25g bagi perempuan dan 38g untuk pria, atau 14g per 1.000 kalori. Sebagai contoh, sepotong roti gandum berisi 2 sampai 4 gram serat.
Dalam studi baru itu, orang-orang yang memenuhi pedoman kurang kemungkinan untuk meninggal selama masa tindak lanjut sembilan tahun. Para pria dan wanita yang makan jumlah serat tertinggi adalah 22 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mati dari setiap penyebab dibandingkan dengan mereka yang makan dalam jumlah terendah, kata pemimpin peneliti, Yikyung Park dari National Cancer Institute.
Penelitian yang dipublikasi dalam Archives of Internal Medicine ini melibatkan lebih dari 388 orang orang dewasa, usia 50 hingga 71 tahun. Mereka adalah responden yang berpartisipasi dalam studi makanan dan kesehatan dilakukan oleh Institut Kesehatan Nasional dan AARP.