Jumat 13 May 2011 09:33 WIB

Penderita Diabetes Lebih Rawan Terserang Kanker

Diabetes
Diabetes

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Orang yang menderita diabetes menghadapi risiko lebih tinggi untuk terserang kanker tertentu dibandingkan mereka yang tak memiliki penyakit gula darah, demikian hasil satu studi baru.

Berdasarkan data dari survei melalui telepon atas hampir 400.000 orang dewasa, beberapa peneliti mendapati 16 dari setiap 100 pria penderita diabetes dan 17 dari setiap 100 perempuan penderita diabetes mengatakan mereka terserang kanker.

Sementara itu, hanya tujuh dari setiap 100 lelaki dan 10 per 100 perempuan yang tak memiliki diabetes terserang kanker. "Kaitan mencolok antara kanker dan diabetes tak membuat kami terkejut," kata ahli epidemiologi di Centers for Disease Control and Prevention di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat Dr Chaoyang Li sebagaimana dilaporkan Reuters Health. Temuan tim Dr Chaoyang Li disiarkan di jurnal Diabetes Care.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sembilan persen orang dewasa AS mengidap diabetes.

Setelah memperhitungkan kondisi seperti usia, ras, kebiasaan merokok dan minum, para peneliti tersebut menyimpulkan lelaki dan perempuan penderita diabetes 10 kali lebih mungkin untuk didiagnosis terserang kanker.

Li juga mengatakan kepada Reuters Health bahwa berbagai studi lain juga telah menemukan hubungan antara kedua penyakit tersebut, kendati tak ada bukti bahwa yang satu mengakibatkan yang lain.

Para peneliti itu mendapati bahwa berbagai jenis kanker yang lebih mungkin ditemukan pada penderita diabetes berbeda antara lelaki dan perempuan.

Dibandingkan dengan orang yang tak menderita diabetes, pria penderita diabetes lebih mungkin untuk melaporkan bahwa mereka terserang kanker usus, pankreas, dubur, kandung kemih, ginjal atau prostat. Kanker prostat muncul belum lama ini pada kaum pria.

Perempuan penderita diabetes memiliki lebih banyak kasus kanker payudara, leukimia atau kanker perut.

Buat lelaki, peningkatan risiko terbesar adalah kanker pankreas, yaitu 16 per 10.000 kasus di kalangan penderita diabetes dan cuma dua dari setiap 10.000 di kalangan perempuan yang tak menghadapi penyakit gula darah.

Itu memiliki perbedaan empat-kali lipat setelah faktor lain diperhitungkan.

Risiko perempuan penderita leukimia juga sangat beragam di antara kedua kelompok tersebut. Satu dari setiap 1.000 perempuan yang tak menderita diabetes mengatakan mereka telah didiagnosis terserang kanker darah, sementara tiga dari setiap 1.000 perempuan penderita diabetes menghadapi penyakit tersebut.

Studi baru itu hanyalah gambaran terpisah mengenai sejarah medis banyak orang, dan tak mengikuti perkembangan mereka sepanjang waktu.

Seorang profesor di Johns Hopkins University di Baltimore, Dr Fred Brancati mengatakan ia terkejut oleh temuan tersebut, sebab sebagian kanker membunuh orang dengan cepat, sehingga mereka tak mungkin muncul di dalam studi itu.

"Itu memperlihatkan ada kolam besar orang dewasa Amerika yang menderita diabetes dan kanker," kata Brancati, yang tak terlibat dalam studi tersebut. "Para penulisnya serta-merta menunjukkan bahwa kedua kondisi itu beriringan."

Penelitian Brancati sendiri telah memperlihatkan bahwa risiko kematian akibat kanker di kalangan orang yang menderita dibates adalah sekitar 40 persen lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tak menderita diabetes.

Li mengatakan masih belum jelas mengapa diabetes memiliki kaitan dengan kanker.

Tingkat gula darah yang tinggi atau insulin darah yang berlebihan --hormon yang membantu mengalirkan dula di dalam jaringan-- mungkin meningkatkan risiko tersebut, tapi itu belum dibuktikan.

Pilihan gaya hidup tertentu mengurangi risiko diabetes dan kanker, seperti mempertahankan berat yang sehat dan tidak merokok.

Li menyatakan temuan itu adalah pengingat penting buat orang yang menderita diabetes dan dokter mereka agar memenuhi panduan pemeriksaan rutin kanker dan membahas setiap kemungkinan risiko kanker dari terapi anti-diabetes.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement