REPUBLIKA.CO.ID, BATU, JAWA TIMUR - Kematian ibu hamil di Kota Batu, Jawa Timur, mayoritas diakibatkan
"eklamasi" atau darah tinggi serta penyakit jantung, yang diketahui berdasarkan hasil diagnosa dari sejumlah kematian ibu hamil di wilayah itu.
Kepala Bidang Kesejahteraan Masyarakat Dinkes Kota Batu, Tri Tabyaningsih, Jumat (24/6), mengatakan, hasil diagnosa yang diketahui Dinkes Kota Batu menyebutkan, urutan pertama penyebab kematian ibu hamil akibat darah tinggi kemudian penyakit jantung.
Sementara penyebab munculnya penyakit itu, kata Tri, akibat pola konsumsi yang kurang bagus, seperti halnya mengkonsumi jenis sayuran yang pola tanamnya terlalu banyak kandungan pestisida, serta penggunaan pupuk non-organik secara berlebihan.
Meski demikian, pihaknya tidak berani menyimpulkan jika munculnya penyakit itu akibat pola konsumsi yang salah serta pola tanaman sayuran yang terlalu banyak penggunaan pupuk non-organik
"Kami sendiri juga tidak bisa memastikan apakah disebabkan oleh makanan yang dikonsumsi ibu selama hamil. Misalnya, sayuran yang dikonsumsi itu pola tanamnya terlalu banyak kandungan pestisidanya atau penggunaan pupuk non-organik secara berlebihan," tutur Tri.
Tri beralasan, perlu ada kajian ilmiah secara mendalam untuk memastikannya penyebab munculnya penyakit itu. "Apakah benar makanan jenis sayuran dan buah menggunakan pestisida dan pupuk non-organik bisa membahayakan kesehatan ibu hamil," katanya.
Sementara itu, pihaknya mengaku data kematian ibu hamil di wilayah Kota Batu di tahun 2011 menurun, sebab hingga Juni ini tercatat hanya 2 orang, sementara di tahun 2010 mencapai 3 orang.
"Data tersebut hanya tercatat hingga bulan Juni 2011, dan mudah-mudahan tidak terjadi lagi hingga Desember nanti," katanya.
Sementara untuk menekan hal itu, Dinkes Kota Batu telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 157 juta, serta menyediakan asupan gizi tambahan di sejumlah Puskesmas seluruh wilayah Kota Batu.
"Anggaran itu kita gunakan untuk pembelian gizi tambahan, seperti biskuit, susu serta bubur susu, termasuk peningkatan sumber daya manusia di Puskemas yang menangani ibu hamil," katanya.