Selasa 10 Apr 2012 11:37 WIB

Inilah Caranya Agar Ginjal Tetap Sehat

Rep: rosita budi suryaningsih/ Red: Heri Ruslan
Ginjal
Ginjal

REPUBLIKA.CO.ID, Ginjal memiliki peranan penting dalam sistem metabolisme tubuh manusia. Selain menjadi organ  penyaring  racun  dan  zat-zat  sisa  dalam  darah,  ginjal  juga  berfungsi  dalam  menjaga  keseimbangan  volume  dan  komposisi  cairan  tubuh,  mengatur  keseimbangan  asam-basa, konsentrasi elektrolit, dan pengaturan tekanan darah.

Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri), Dharmeizar, menilai terlalu banyak mengonsumsi protein juga dapat mengganggu kerja ginjal. Protein bisa menyebabkan kerja ginjal lebih berat. “Protein ini akan dipecah menjadi sitrat, yang nanti bisa menumpuk menjadi batu ginjal,” katanya di sela-sela acara Media Gathering Peringatan World Kidney Day di Jakarta, Selasa, (6/3).

Selain protein, aneka jus yang rasanya asam, seperti apel, anggur, dan buah yang terlalu asam, jika dikonsumsi terlalu banyak juga dapat mengendap dan menjadi batu ginjal. “Ada asam khusus di dalamnya yang mudah mengendap di ginjal, yaitu asam jengkolat,” katanya.

Gangguan lain yang menyerang ginjal, dan yang paling parah adalah penyakit ginjal kronis, atau biasa dikenal dengan gagal ginjal, dalam bahasa Inggris Chronic Kidney Diseases (CKD). Dalam gangguan ini, fungsi kerja ginjal menurun perlahan-lahan, dan bahkan sering tidak kita sadari.

 

Ahli ginjal dari bagian ginjal dan hipertensi, Departemen Penyakit Dalam, FK UI, Parlindungan Siregar, menyebutkan ginjal yang sudah rusak dan sudah terkena penyakit kronis ini baru bisa diketahui setelah tinggal berfungsi 15 persen. “Nantinya tidak pernah bisa normal kembali,” katanya.

Penyebab  utama  kegagalan  fungsi  ginjal kronis ini  karena orang tersebut menderita hipertensi  dan  diabetes  melitus.  Gejala  awalnya  adalah mudah  lelah,  penurunan  daya  konsentrasi  dan  nafsu  makan,  gangguan  tidur,  keram  otot, pembengkakan pada kaki dan tumit, kulit menjadi lebih gelap, peningkatan atau penurunan frekuensi berkemih, perasaan gatal, hingga mati rasa.

Frekuensi CKD cenderung terus meningkat setiap  tahun  di  seluruh  dunia.  Di Indonesia sendiri, penderitanya mencapai 300 ribu. Penelitian  di  empat  kota  di Jakarta, Yogyakarta,  Surabaya,  dan  Bali  yang  melibatkan  sekitar  10 ribu  pasien  dengan  metode Modification Diet in Renal Disease (MDRD),  menunjukkan prevalensi CKD sebesar 8,6 persen dari  total  penduduk  Indonesia.

Jika CKD sudah menyerang, biaya pengobatan yang dibutuhkan untuk menyelamatkan jiwa tidak kecil. Upaya penyelamatan yang dilakukan ada tiga. Yaitu dengan hemodialisis atau cuci darah, pemasangan kateter pada tubuh, dan transplantasi ginjal. “Biaya per tahun yang dikeluarkan ratusan juta,” tambahnya.

Perbaiki gaya hidup

Upaya pencegahan penyakit tersebut dapat dilakukan dengan memperbaiki gaya hidup. Kebiasaan dan pola makan banyak memengaruhi pola kerja ginjal. Tentunya yang paling utama adalah minum air putih minimal 2,5 liter sehari. “Itu bisa meringankan kerja ginjal,” kata ahli gizi dari Departemen Ilmu Gizi FK UI, Saptawati Bardosono.

Air  berperan  sebagai  media  eliminasi  sisa  metabolisme,  sedangkan  ginjal adalah  organ  yang  berfungsi  menyaring  darah  dan  mengeluarkan  sisa  metabolisme  ini.  Jika kekurangan air, kinerja ginjal akan menjadi lebih berat. “Hal inilah yang menyebabkan orang yang kurang minum air putih mengalami gangguan ginjal,” tuturnya.

Selain itu, lebih baik mengurangi garam, melakukan olahraga minimal 30 menit setiap hari, jaga kadar gula darah agar tetap stabil, jaga tekanan darah dalam batas normal. Konsumsi  makanan  sehat  dan  menjaga  berat  badan,  tidak mengonsumsi obat sembarangan, dan periksakan ginjal secara rutin jika memiliki faktor risiko, seperti hipertensi atau diabetes.

Saran untuk tidak merokok dan mengonsumsi alkohol sebaiknya juga dipertimbangkan. “Rokok mempunyai efek vasokonstriktor, trombosis, dan efek toksik langsung pada endotel vaskuler, yang akan membuat ginjal cepat rusak,” kata Dharmeizar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement