REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR - Sebanyak enam provinsi di Indonesia dinyatakan memiliki tingkat kematian ibu dan bayi diatas 50 persen.
"Enam provinsi itu adalah Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan," kata Deputy Provincial Operations Expanding Maternal and Neonatal Survival (EMAS) Evodia A Iswandi di Makassar, Senin (23/4).
Dia mengatakan, untuk menekan angka kematian ibu dan bayi yang masih tinggi di enam provinsi tersebut, diluncurkan program EMAS.
Program tersebut merupakan program kerja sama antara Pemerintah Amerika Serikat melalui lembaga donor USAID dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. "Program EMAS dilaksanakan lima tahun mulai 2011 - 2016 pada enam provinsi itu," kata Evodia.
Sebagai gambaran tingginya tingkat kematian ibu dan bayi khusus di Jawa Barat, lanjut dia, rata-rata terdapat dua - tiga ibu meninggal per hari dan 9 - 10 orang bayi meninggal per hari.
Menurut dia, salah satu penyebab kematian ibu baik waktu melahirkan ataupun pasca melahirkan adalah karena pendarahan.
Sementara kematian bayi diantaranya disebabkan karena keterlambatan pertolongan pada saat persalinan, maupun karena status gizi bayi yang kurang.
Khusus di Sulsel, Kadis Kesehatan Sulsel dia mengatakan, program EMAS akan dilaksanakan di empat kabupaten yakni Kabupaten Pinrang, Sidrap, Gowa dan Bulukumba.